Penyediaan Air Bersih Masih Terkendala

FOTO PENYEDIAAN AIR BERSIH

SILAE, MERCUSUAR – Salah satu kendala yang dihadapi pascabencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Padagimo) Sulteng pada 28 September 2018 silam, yakni penyediaan air bersih ke daerah pengungsian maupun masyarakat korban.

Demikian dikatakan Ketua Panitia Forum Diseminasi Hasil Monitoring Kualitas Air dan Wash Assesment Pengungsian dan Fasilitas Kesehatan Sulteng, Andi Rusdi, di Swiss-Belhotel Palu, Rabu (6/3/2019).

Menurutnya, forum yang diinisiasi Fakutas Teknik Untad bekerjasama dengan WHO dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulteng itu, dalam rangka memaparkan desiminasi hasil monitoring assement kualitas air di pengungsian maupun fasiltas kesehatan, seperti rumah sakit dan Puskesmas pascabencana yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.

“Ke depan melalui forum ini bisa membuat program maupun rencana kerja guna mengontrol kualitas air yang berada di daerah bencana,” katanya.

Kepala Dinkes Sulteng, dr Renny Lamdjido, mengatakan pada masa transisi darurat bencana saat ini harus lebih waspada terhadap kualitas air maupun sanitasi lingkungan.

“Semoga di forum ini bisa banyak memberikan masukan termasuk hal-hal yang harus kita cegah agar tidak terjadi penyebaran penyakit – penyakit yang tidak kita harapkan,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng, Moh Hidayat Lamakarate, berharap melalui diseminasi yang telah dilakukan dapat menyebarluaskan hasil pemantauan dan pengawasan kualitas air minum dan manajemen wash di fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di kota dan kabupaten terdampak bencana.

Menurutnya, pemantauan dan pengawasan sangat diperlukan untuk memastikan deteksi dini terhadap wabah penyakit yang menjadikan air sebagai sektornya, sekaligus memelihara kualitas air dan manajemen wash.

“Kita berharap diseminasi yang dilakukan kiranya dapat membantu menyelaraskan arah kebijakan pemerintah pusat dan daerah,” jelasnya.

Penyelarasan tersebut,  tambah Sekdaprov, tentang penyediaan air minum yang terjaga kualitas dan manajemen wash, serta rencana aksi yang mesti diimplementasikan dengan secepat mungkin. BOB

Pos terkait