PALU, MERCUSUAR – Masa tinggal 205 kepala keluarga korban gempa bumi dan tsunami 28 September 2018 lalu, yang menempati huntara Lere di Jalan Diponegoro, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, akan segera berakhir.
“Dari 205 KK, kurang lebih 100 KK yang tinggal di huntara Lere, sudah mendapatkan hunian tetap (huntap) di belakang kampus Untad, Kelurahan Tondo. Untuk sisa KK yang belum mendapatkan huntap, mereka akan dipindahkan ke huntap di belakang Polda Sulteng, setelah tahap pembangunannya selesai,” ujar Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Lere, Efendi, di ruangannya, Selasa (21/9/2021).
Efendi mengatakan, warga yang berhak mendapatkan bantuan huntap atau stimulan, yaitu warga yang tempat tinggalnya termasuk dalam zona merah, dan sudah tidak memiliki tempat tinggal sama sekali. Mereka umumnya berasal dari Jalan Cumi-cumi, Kelurahan Lere dan berprofesi sebagai nelayan.
Menurut Efendi, untuk pemulihan perekonomian, mereka masih beraktivitas seperti biasa, dengan mata pencaharian mereka sebelumnya, sebagai nelayan. MG13