Penyusunan Arsip Tokoh Sejarah Sulteng

IMG-20191016-WA0018

PALU, MERCUSUAR – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), melalui bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan, akan melaksanakan penyusunan dokumen arsip perseorangan tokoh sejarah provinsi Sulteng. Hal ini menindaklanjuti Undang-Undang No. 43 tahun 2009 tentang kearsipan, pasal 19 ayat (2) bagian (e), yang menyebutkan, lembaga kearsipan wajib melaksanakan pengelolaan arsip statis yang berskala nasional yang diterima dari perseorangan.

Sebagai bagian dari proses penyusunan tersebut, dilaksanakan pertemuan pra penyusunan dokumen, yang dilaksanakan di ruangan Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan, Senin (14/10/2019). Pertemuan yang difasilitasi Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan, Yudiawati Diviana ini, dihadiri oleh sejumlah pihak, seperti budayawan Intje Mawar Lasasi, pemerhati sejarah, Agus Lamakarate, sejarawan Untad, Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum, serta tim penyusun, yang terdiri dari Jamrin Abubakar (penulis), Moh. Herianto dan Slamat Anugerah (KHST), Moh. Sairin (sejarawan IAIN Palu), serta Jefrianto (jurnalis).

Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum, dalam pertemuan tersebut, memaparkan penjelasan tentang riwayat hidup sejumlah tokoh yang dapat dijadikan sasaran program tersebut, misalnya Tombolotutu, Haji Hayyun, hingga Karandjalemba. Tokoh-tokoh ini kata dia, punya kelayakan untuk dikaji dan ditulis, sebagai tokoh Sulteng.

“Tentunya setiap kabupaten/kota di Sulteng juga memiliki tokoh yang dapat diusulkan, asal arsipnya lengkap untuk dituliskan kembali kisahnya,” ujarnya.

Hal senada dikatakan sejarawan IAIN Palu, Moh Sairin. Hanya saya menurutnya, alangkah lebih baik jika penyusunan dokumen ini, menyasar tokoh Sulteng, yang datanya tidak tersedia di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), sehingga memenuhi unsur kebaruan data dan dapat menjadi rujukan.

Sementara itu, Jamrin Abubakar dan Moh. Herianto, menekankan pada penyusunan petunjuk teknis dan pembagian pembabakan sejarah dalam penyusunan dokumen arsip tersebut, dengan memperhatikan, siapa saja tokoh yang telah memiliki data.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan, Yudiawati Diviana menjelaskan, program ini nantinya diupayakan bermuara kepada penulisan sejarah tokoh Sulteng, yang bersumber dari arsip yang dikumpulkan tersebut. Melalui program ini diharapkan Sulteng dapat memiliki tulisan dan perbendaharaan arsip tentang tokoh-tokoh yang memiliki andil dalam perjalanan sejarahnya. JEF   

Pos terkait