Perempuan Berkemajuan Garda Terdepan Menggerakkan Masyarakat

PALU, MERCUSUAR – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) ‘Aisyiyah Sulawesi Tengah, Dr. Hj. Nudiatulhuda Mangun menekankan bahwa perempuan dapat menjadi aktor utama atau garda terdepan, dalam upaya menggerakkan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.

Hal itu menurut Inun, sapaan akrabnya, menjadi salah satu makna inti dari konsep risalah perempuan berkemajuan, yang diikhtiarkan oleh ‘Aisyiyah sebagai organisasi otonom (ortom) perempuan di persyarikatan Muhammadiyah.

“‘Aisyiyah punya konsep risalah berkemajuan, yang secara sederhana berarti bagaimana kondisi kita hari ini harus lebih baik daripada kemarin, dan esok akan lebih baik daripada hari ini. Itu saja yang paling penting kita tanamkan, sehingga harus ada perubahan dan peningkatan terus menerus,” tegas Inun, pada pembukaan Rapat Kerja Wilayah PW ‘Aisyiyah Sulteng, di salah satu hotel di Palu, Sabtu (13/1/2024).

Menurutnya, saat ini dalam aktivitas kemasyarakatan, perempuan jangan hanya mau menjadi ‘pelengkap penderita’. Namun lebih dari itu, perempuan, utamanya yang aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan, harus memiliki motivasi diri dan inovasi sehingga mampu tampil terdepan dalam menggerakkan masyarakat.

“Perempuan jangan mau hanya jadi pelengkap penderita, ibarat di sebuah konser kita hanya sebagai penari latar. Tetapi bagaimana kita mampu menjadi tokoh, sebagai garda terdepan menggerakkan masyarakat. Kita mau berpolitik, silakan. Kita mau kerja sosial, silakan. Tetapi jangan kita menjadi penari latar menunggu orang menggerakkan. Harus ada motivasi diri, ada inovasi yang bisa kita lakukan di tengah-tengah masyarakat. Ini harus kita tanamkan pada diri kita sehingga apa yang akan kita capai benar-benar akan terwujud,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Inun juga menyampaikan bahwa ia mewakili para pengurus dan anggota ‘Aisyiyah, telah mewakafkan diri untuk kemajuan negara dan daerah.

Olehnya, Inun menekankan PW ‘Aisyiyah Sulteng bersama Pimpinan Daerah (PD) ‘Aisyiyah se-Sulteng siap bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, serta organisasi-organisasi wanita lainnya.

“Kami tidak punya modal dari sisi materi, tetapi kita punya potensi diri yang dimiliki oleh seluruh anggota ‘Aisyiyah. Oleh sebab itu, kami bersama-sama ingin bergandengan tangan dengan pemerintah dan seluruh organisasi, untuk bagaimana ke depan masyarakat kita tercerahkan, sebagaimana amanat di Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang menyatakan bahwa kami adalah organisasi berkemajuan,” tandasnya. IEA

Pos terkait