Perguruan Nur Yaqin Imbau Jaga Persaudaraan

HLL

LERE, MERCUSUAR – Perguruan Nur Yaqin (NY), memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H dengan menggelar pengajian yang mengangkat tema Mewujudkan Nilai-Nilai Persaudaraan Islam Rahmatan Lil Alamin, Dalam Bingkai Berkah Ilahi. Tema tersebut diangkat, sebagai bentuk keprihatinan perguruan ini, melihat fenomena nilai-nilai persaudaraan sesama muslim dan anak bangsa, yang akhir-akhir ini kian redup, hanya karena perbedaan pendapat, pilihan, dan partai politik.

Pada hal seharusnya, sebagai sesama muslim dan anak bangsa, perbedaan tidak seharusnya disikapi sebagai bentuk penghalang terbangunnya nilai-nilai persaudaraan, apa lagi dipandang sebagai musuh, karena perbedaan sejatinya adalah rahmat dari Allah SWT.  

“Dengan momentum Tahun Baru Islam ini, mari kita melakukan perubahan, dari hal-hal yang buruk, tidak produktif menuju ke hal-hal yang baik dan produktif, karena sejatinya hijrah adalah transformasi, perpindahan atau perubahan,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Perguruan Nur Yaqin, HM Arfan Hakim, saat membuka kegiatan yang dilaksanakan di kompleks Rusunawa Unisa Palu tersebut, belum lama ini.

Di tempat yang sama, Sahran Raden yang membawakan tausyiah hikmah pada peringatan Tahun Baru Islam tersebut, juga menyayangkan redupnya nilai-nilai persaudaraan di tengah-tengah masyarakat, dan yang paling berperan merusak nilai-nilai persaudaraan tersebut, adalah informasi sesat yang disebarluaskan melalui media sosial.

Masyarakat terkhusus anggota Perguruan Nur Yaqin, diimbau untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, dengan tidak mudah menyebarluaskan informasi yang mereka terima.

“Periksa dulu kebenarannya, jika itu benar dan baik untuk disebarluaskan, silahkan sebarkan, jika tidak sebaiknya jangan,” pesan Komisioner KPU Sulteng ini.

Tahun Baru Islam, Momentum Perubahan

Lanjut Sahran, memperingati pergantian Tahun Baru Islam, harus bisa dimaknai sebagai langkah menuju perubahan, sebagaimana yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW, melakukan langkah perubahan meninggalkan Kota Mekkah menuju Kota Madinah, demi sebuah perubahan yang lebih baik dalam hal penyebaran dakwah Islam. Sehingga sebagai umat Muslim, diharapkan harus ada perubahan yang lebih baik yang bisa dilakukan dari tahun sebelumnya, baik itu untuk diri sendiri, daerah, maupun untuk bangsa dan tanah air ini.

Begitu juga dengan hubungan sosial kemasyarakatan, harus bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik dalam konteks agama maupun dalam konteks kebangsaan. Hal ini kata dia, sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW, ketika mempersaudarakan kaum muslimin penduduk lokal Madinah (Ansor) dengan masyarakat muslimin pengungsi dari Kota Mekkah (Muhajirin).

“Hidup dalam persaudaraan dalam bingkai berkah Ilahi, tidak akan terwujud tanpa adanya rahmat. Rahmat itu adalah kasih sayang, maka bangunlah kasih sayang antar sesama anak bangsa. Kita harus saling menyayangi satu sama lainnya, agar dapat terbangun ketentraman dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam bingkai NKRI,” tegas mantan Ketua GP Ansor Sulteng ini. 

Kegiatan peringatan Tahun Baru Islam ini telah menjadi agenda rutin Perguruan Nur Yaqin, sebagai bentuk satu rangkaian peringatan 10 Muharram 1440 H nanti. Selain ratusan anggota Perguruan Nur Yaqin dari berbagai daerah, kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Guru Utama Perguruan Nur Yaqin, H Arikus Nur, Khalifa Utama Perguruan Nur Yaqin, Jusanto, H Amrullah K Almahdali, HM Arfan Hakim (sekaligus sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Perguruan Nur Yaqin), serta para khalifa dan guru Perguruan Nur Yaqin dari berbagai daerah di Indonesia.

Sementara itu, Wali Kota Palu diwakili oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Palu, Moh Rifani. Kegiatan ini juga dihadiri mantan Sekretaris Daerah Kota Palu, Aminuddin Atjo. UTM

Pos terkait