LOLU SELATAN, MERCUSUAR – Perayaan Jumat Agung di Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST)
Jemaat Immanuel Palu, Jumat (7/4/2024) dirangkaikan dengan perjamuan kudus.
Dalam khotbah renungan Jumat Agung, Pdt. Nelce Koedio memaparkan, penderitaan hingga mati di
kayu salib dimaknai sebagai perjalanan hidup bahwa kasih Allah selalu menyertai.
“Kasih, pengorbanan Yesus akan kita peringati dalam perjamuan kudus, sebagai peringatan
pengorbanan kepada kita umatnya,” jelasnya.
Pendeta Nelce menjelaskan, pengorbanan, kasih Yesus menjadi makna bagi umatnya untuk berkorban,
mengampuni dengan kasihnya bersama sesama manusia.
“Karena itu memaknai perayaan Jumat Agung untuk menjadi umat Kristen saling bertanggungjawab,
melayani, berkorban di pelayanan gereja, keluarga dan masyarakat,” terangnya.
Dalam rangkaian ibadah dilaksanakan perjamuan kudus Jumat Agung dipimpin pendeta diikuti oleh
jemaat.
Sebelumnya masih dalam rangkaian memperingati Jumat Agung juga digelar lomba membuat Taman
Paskah selama sepekan yang diikuti 19 perwakilan kelompok.
Koordinator seksi acara perayaan Jumat Agung dan Paskah GKST Jemaat Immanuel Palu, Pendeta
Resmina Patoro, MTh mengatakan, perayaan Jumat Agung dan Paskah kali ini dibuat lebih meriah,
selain ibadah di gereja saat Jumat Agung dan Paskah juga digelar lomba taman Paskah yang digelar di
lokasi tanah GKST Immanuel Palu. Lomba taman Paskah dimaknai sebagai peringatan bagi jemaat
dalam kebersamaan.
“Beberapa tahun sebelumnya saat pandemi kita tidak bisa ada kegiatan keramaian, momen Jumat
Agung dan Paskah kali ini kita sudah dinyatakan endemi, sehingga kami menggelar kegiatan lomba
taman Paskah untuk memeriahkan dalam kebersamaan sesama warga jemaat,” kata Resmina. AMR/*
Peringatan Jumat Agung, Umat Diajak Mampu Memaknai Pengorbanan Yesus
