PALU, MERCUSUAR – Untuk memperkuat pengetahuan haji dan umrah di masyarakat, Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, akan memaksimalkan potensi para penyuluh agama Islam, baik yang berstatus PNS maupun non-PNS.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulteng, H Lutfi Yunus di ruang kerjanya, Rabu (25/11/2020).
“Ini merupakan program inovasi Bidang PHU. Kita inginkan informasi terkait haji dan umrah, baik secara pengetahuan manajemen maupun fikihnya diketahui secara dini dan meluas oleh masyarakat Muslim, dengan sasaran masyarakat baik yang sudah mendaftar maupun yang belum mendaftar haji. Ini semacam program kolaborasi dengan Bidang Bimas (Bimbingan Masyarakat) Islam,” jelas Lutfi.
Dengan adanya pelibatan aktif para penyuluh tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat menjadikan pengetahuan tentang haji dan umrah sebagai pengetahuan umum di tengah masyarakat, sebagaimana pengetahuan masyarakat tentang ibadah-ibadah lainnya yang masuk dalam rukun Islam, yakni salat, zakat dan puasa. Sehingga masyarakat tidak hanya mengetahui hal tersebut ketika telah mendaftar atau akan berangkat melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Selain itu, dengan pengetahuan yang telah mantap, nantinya juga akan membantu para petugas pembimbing ibadah haji atau umrah untuk tidak lagi repot memberikan penjelasan terkait manajemen dan fikih haji dan umrah kepada jamaahnya.
“Kita menginginkan wawasan haji dan umrah ini bisa menjadi ilmu pengetahuan umum. Karena masyarakat rata-rata mengetahui tentang ibadah haji dan umrah hanya pada saat jelang pemberangkatan karena ada manasik. Keinginan kita, bahkan anak-anak usia dini sejak awal sudah memahami bagaimana penyelenggaraan haji dan umrah, sebagaimana pengetahuan tentang ibadah-ibadah lainnya. Nantinya manasik hanya menjadi program pemantapan,” ujarnya.
Diharapkan melalui para penyuluh Agama Islam yang aktif membina majelis taklim atau aktif dalam ceramah pengajian serta khutbah Jumat, pengetahuan tersebut dapat disebarkan secara luas kepada masyarakat.
Olehnya, penyuluh diminta untuk menyisipkan materi-materi terkait ibadah haji dan umrah dalam kegiatannya bersama masyarakat.
“Prosesnya sedang berjalan, dan pada bulan Desember 2020 mendatang, kami akan mengundang penyuluh non-PNS dalam pembimbingan manasik haji dan umrah. Mereka ini sebagai ujung tombak, rugi kalau tidak kita manfaatkan potensi ini,” pungkas Lutfi. IEA