PALU, MERCUSUAR – Diperlukan komitmen dan sinergi dari berbagai pihak, untuk mendorong peningkatan produksi kerajinan tangan dari Industri Kecil dan Menengah di Sulteng. Hal itu disampaikan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Sulteng, Bunga Elim Somba, usai meninjau pelaksanaan Handicraft Expo 2020, di atrium Palu Grand Mall (PGM), Jumat (21/8/2020).
Menurutnya, saat ini persoalan terkait produk kerajinan tangan di Sulteng salah satunya karena bahan baku yang digunakan masih berasal dari sumber daya alam yang ada. Olehnya, perlu pula upaya penanaman, pelestarian atau pembudidayaan untuk menjaga ketersediaan bahan produksi. Selain itu, peningkatan produksi juga bergantung pada teknologi pendukung yang digunakan oleh industri.
“Misalnya rotan itu sekarang sudah dibudidayakan, sehingga bisa mendukung sustainibility dari produksi. Kami juga melihat bagaimana sentuhan teknologi bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas,” kata Elim.
Untuk mendukung hal tersebut, Elim menegaskan diperlukan sinergi bersama antara pihak pemerintah, swasta serta perbankan, untuk mendorong peningkatan produksi kerajinan tangan dari IKM di Sulteng.
Ia mengungkapkan, saat ini Bank Sulteng sudah berkomitmen untuk menyiapkan anggaran-anggaran khusus untuk membantu dari segi modal. Kemudian pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan dapat membantu ketersediaan teknologi yang diperlukan.
“Kombinasi dari swasta, pemerintah dan perbankan bisa ikut di dalamnya. Sehingga dapat meningkatkan produksi kita dan masyarakat lebih sejahtera. Dari segi modal Bank Sulteng sudah komitmen sudah menyiapkan anggaran-anggaran khusus, dan dari dinas perindustrian menyiapkan teknologi mesinnya untuk membantu IKM yang ada. Dari segi ekspor, KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) juga sudah mau mencoba untuk membantu, hanya saja ada target-targetnya. ini yang mesti saling berkaitan antarseluruh pihak,” tutur Elim. IEA