PALU, MERCUSUAR – Ekonomi Sulawesi Tengah menunjukkan pertumbuhan pesat sepanjang tahun 2024. Pada kuartal III, ekonomi daerah ini tumbuh sebesar 9,08% (yoy), menjadi yang tertinggi kedua di Indonesia setelah Papua Barat. Pertumbuhan ini didorong oleh sektor industri pengolahan serta ekspor yang berkontribusi signifikan terhadap ekonomi regional dan nasional.
Inflasi di Sulawesi Tengah tercatat sebesar 1,29% sepanjang tahun 2024, dengan komoditas seperti emas perhiasan, sigaret kretek mesin, dan bawang merah menjadi penyumbang utama kenaikan harga. Sementara itu, neraca perdagangan provinsi ini mencatat surplus sebesar US$74,94 miliar, didukung oleh ekspor yang meningkat 91,6% dibanding tahun sebelumnya.
Dalam aspek pendapatan negara, Sulawesi Tengah mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp13,96 triliun atau 102,04% dari target tahun 2024. Penerimaan pajak dalam negeri mencapai Rp10,89 triliun, dengan pertumbuhan 22,35% (yoy). Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar penerimaan pajak.
Dari sisi belanja negara, pemerintah telah merealisasikan anggaran dalam berbagai sektor strategis. Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp17,04 triliun, mendukung berbagai program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Manfaat APBN terlihat dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan strategis sepanjang 29 km, irigasi, pelabuhan, dan bandar udara.
Selain itu, sektor sosial juga mendapat perhatian, dengan program bantuan bagi penyandang disabilitas, anak-anak, dan lansia. Dengan capaian positif ini, pemerintah pusat dan daerah berkomitmen untuk terus mengoptimalkan APBN dalam mendukung pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah. */JEF