MAMUJU, MERCUSUAR – Palang Merah Indonesia (PMI) mendistribusikan ribuan paket kebutuhan dasar, untuk para pengungsi korban gempa bumi yang tersebar di berbagai lokasi, di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.
“Bantuan yang kami salurkan tersebut berupa hygiene kit, terpal, selimut, family kit, baby kit, kelambu dan tikar,” kata Kepala Markas PMI Provinsi Sulbar, Lukman, di Mamuju, Sabtu (6/2/2021).
Menurutnya, bantuan yang didistrubusikan tersebut, merupakan bantuan dari Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) dan PMI Pusat. Hingga beberapa pekan pascagempa yang meluluhlantahkan sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju, bantuan terus disalurkan oleh lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia ini.
Adapun bantuan berupa hygiene kit untuk di Kabupaten Mamuju, sudah disalurkan sebanyak 277 paket, terpal 695 lembar, selimut sebanyak 251 lembar, family kit 168 paket, kelambu 77 lembar dan tikar sebanyak 103 lembar.
Lukman menambahkan, pihaknya menargetkan pendistribusian bantuan ini dilaksanakan hingga Mei 2021, bahkan hingga saat ini, bantuan terus mengalir seperti family kit, untuk didistribusikan kepada penyintas yang berada di sejumlah titik pengungsian.
“Bantuan yang kami salurkan untuk masyarakat, sesuai dengan hasil pendataan atau assessment yang dilakukan oleh personel PMI, di mana diharapkan bantuan itu bisa meringankan penderitaan para korban yang tinggal di pengungsian,” tambahnya.
Ia mengatakan, untuk teknis penyaluran bantuan, dilakukan secara langsung kepada para korban, ataupun diserahkan melalui ketua RT/RW, kepala dusun/desa maupun perwakilan. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi kerumunan, sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Lebih jauh Lukman menyebutkan, bantuan lainnya yang hingga kini disalurkan secara rutin, yakni air bersih, karena bagaimana pun juga, air bersih selalu menjadi yang utama, di saat terjadi bencana khususnya di lokasi pengungsian.
Di sisi lain, dalam pendistribusian bantuan kali ini, para relawan PMI harus berhati-hati menyeberangi aliran Sungai Kalimamuju yang berbatu dan licin, dengan lebar sekitar 50 meter, untuk bisa sampai ke lokasi pengungsian, yang berada di Kelurahan Binanga, Kabupaten Mamuju.
“Distribusi kali ini agak sedikit ekstrim, karena kami harus menyebrangi sungai, sambil mengangkat tikar untuk masyarakat terdampak yang ada di Kelurahan Binanga.” kata salah seorang relawan PMI.
Adapun tikar tersebut untuk diberikan kepada 35 kepala keluarga dengan masing-masing mendapatkan dua lembar agar bisa dapat digunakan masyarakat sebagai alas ketika tidur. */JEF