PMR Diskusi Tentang Wash

PMR - Copy

TANAMODINDI, MERCUSUAR- Wali Kota Palu yang diwakili Asisten III bidang Administrasi dan Umum Setda Palu, Muchlis Abd. Umar menghadiri sekaligus membuka acara bertajuk ‘Ngobrol Bareng PMI tentang layanan water, sanitation, and hygiene (Wash)’, Minggu, (3/3/2019) di Baruga Lapangan Vatulemo, Kelurahan Tanamodindi.

Dalam kesempatan tersebut, Muchlis mengatakan, bahwa bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang terjadi pada September 2018 silam telah berdampak pada rusaknya fasilitas umum dan fasilitas sosial. Berdasarkan hasil hitung Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna), katanya menunjukkan total nilai kerusakan dan kerugian di kota Palu sebesar Rp6,9 triliun dari sektor pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi, dan lintas sektor.

Menurutnya, mobilisasi atau bergesernya penduduk ke tempat pengungsian memiliki konsekuensi terhadap kebutuhan akan air minum dan air untuk mandi, cuci, dan kakus. Olehnya, Pemerintah bersama masyarakat dan Civil Society Organizations berupaya memenuhi kebutuhan air. Teknik penyediaan air diupayakan melalui pengeboran di lokasi shelter pengungsian dan hunian sementara, melalui pipanisasi dari sumber mata air serta water trucking.

Asisten III mengatakan penanganan air hingga persampahan dan kebersihan diri yang dilakukan PMI tidak terlepas dari mandat PMI yaitu melakukan respon cepat, tepat, dan terkoordinasi untuk membantu masyarakat saat terjadi bencana. Untuk melakukan penanggulangan bencana, katanya PMI didukung oleh relawan yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai ujung tombak pelaku pelayanan kepalangmerahan PMI di masyarakat.

Di akhir sambutan, dia mengatakan sebagai Pemerintah Kota Palu, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi PMI bersama kluster Wash. Ia berharap perbincangan yang dikemas ringan, santai, namun serius, mampu merumuskan solusi dan alternatif kegiatan sehingga persoalan persampahan, penyediaan air bersih, dan kebersihan diri pasca bencana dapat terselesaikan.

Kegiatan yang juga dihadiri Kabid Penanggulangan Bencana PMI kota Palu, Syamsul Saifuddin sekaligus Kadis Perindag kota Palu, dengan melibatkan para siswa SMP dan SMA se-kota Palu yang tergabung dalam Palang Merah Remaja (PMR) di sekolahnya masing-masing. ABS

Pos terkait