BESUSU TENGAH, MERCUSUAR- Menyikapi perkembangan situasi yang berkaitan dengan penolakan beberapa Rancangan Undang Undang yang memunculkan reaksi kelompok massa untuk menyampaikan aspirasinya dengan melakukan aksi demo atau unjuk rasa. Satuan Binmas Polres dan jajaran menyambangi sejumlah sekolah di Kota Palu, guna mengajak pihak sekolah agar bersama-sama mencegah siswa ikut dalam demonstrasi, apalagi jika unjuk rasa tersebut sampai berakhir anarkis.
Hasil pantauan Polda Sulteng dan Polres Palu telah ditemukan salah satu pemilik akun bernama Ahmad Galang di platform grup media sosial Facebook yang memiliki anggota 400.000 lebih di Palu, dimana dalam konten yang diposting tertulis, “Hanya ada satu kata lawan SMK bisa! Panggilan Darurat Kepada seluruh siswa/SMK, STM, SMA, MA, SMEA hari jumat kita bolos sekolah dulu mari kita turun ke jalan melawan para sampah negeri kita Gedung DPR Kota Palu 27.09.2019 Pakai almamater sekolah, Datang-Suarakan-Tak Didengar-Tempur”.
Menyikapi konten tersebut diatas Polres Palu bergerak cepat menyambangi beberapa sekolah menengah, untuk bertemu dengan pihak sekolah baik guru maupun siswanya untuk memberikan pembinaan atau penerangan serta imbauan agar siswa sekolah tidak melibatkan diri dengan aksi demo / unjuk rasa.
Kasubbidpenmas, Kompol Sugeng Lestari mengatakan upaya yang dilakukan Polres jajaran dengan mendatangi dan memberikan imbauan kepada pihak sekolah sudah sangat tepat dan itu merupakan upaya pencegahan, karena keterlibatan anak sekolah didalam pelaksanaan demo di Jakarta menjadi perhatian baik oleh Kementrian maupun lermbaga yang menaungi.
“Kita harapkan ada peran dari sekolah maupun orang tua yang ikut mengawasi dan melarang anaknya untuk tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa. Postingan di medsos yang ditemukan tersebut diatas isinya provokatif, dan diduga pemilik akunnyapun juga palsu dan mendorong anak untuk berbuat reaktif,” jelasnya. AMR/*