PALU, MERCUSUAR – Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Palu secara resmi mengukuhkan 142 orang wisudawan tahun ajaran 2020-2021, di salah satu hotel di Palu, Rabu (29/12/2021).
Wisuda tersebut dilakukan secara daring dan luring dengan menerapkan protokol Covid-19. 142 lulusan yang mengikuti wisuda terdiri dari jurusan Keperawatan prodi D.III Palu 14 orang, prodi D.III Keperawatan Poso 8 orang, prodi D.III Keperawatan Tolitoli 3 orang, prodi D.IV Keperawatan 20 orang dan program Pendidikan Profesi Ners 2 orang.
Selain itu, jurusan Kebidanan prodi D.III Kebidanan Palu 18 orang, prodi D.III Kebidanan Poso 40 orang, prodi D.IV Kebidanan 8 orang, serta jurusan Kesehatan Lingkungan 11 orang, dan jurusan Gizi 18 orang.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura yang diwakili Asisten Administrasi, H. Mulyono menyampaikan selamat kepada wisudawan dan wisudawati, para orang tua serta menyampaikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan dan pimpinan Poltekkes Palu, yang kembali mengukuhkan para wisudawan melalui penciptaan SDM khususnya di bidang kesehatan.
“Saya harap Poltekkes Kemenkes Palu sebagai institusi pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan tenaga kesehatan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, profesional, unggul dan berbudaya,” kata Mulyono menyampaikan sambutan Gubernur.
Ia mengatakan, selain pencegahan dan pengendalian Covid-19 masih ada tugas dan peran yang perlu diselesaikan bersama oleh institusi pendidikan, mahasiswa dan alumni bidang kesehatan, yaitu tentang percepatan eliminasi tuberkolosis, penurunan stunting dan peningkatan cakupan dan mutu imunisasi melalui pendidikan kesehatan, serta peran controlling melalui pendeteksian keluarga bermasalah.
“Khususnya di daerah bencana dengan menggunakan indikator keluarga sehat,” imbuhnya.
Mulyono juga mengingatkan, para tenaga kesehatan dalam menjalankan profesinya harus menghormati hak pasien, terutama menjaga dan melindungi keselamatan pasien dan masyarakat sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku, karena kesehatan merupakan hak dasar setiap orang sesuai konstitusi WHO.
Untuk itu, para lulusan tenaga kesehatan diharapkan agar terus belajar, karena kunci keberhasilan dalam memasuki dunia kerja bukan hanya mengandalkan yang diperoleh di kampus, tapi juga pengalaman belajar di masyarakat, karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan manusia.
“Saya harapkan partisipasi sebagai social agent di bidang kesehatan, untuk terus melakukan upaya kesehatan dengan memotivasi masyarakat, menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya, serta melakukan pelayanan yang optimal kepada masyarakat tanpa membeda-bedakan pelayanan. Demikian pula peningkatan pelayanan kesehatan terutama di semua tatanan, terus melakukan inovasi, berkarya dan kerja cerdas, guna mewujudkan gerak cepat menuju Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju,” tuturnya.
Turut menyampaikan sambutan secara virtual, Dirjen Tenaga Kesehatan RI melalui kapusdik SDM Kesehatan Dr. Sugianto. */IEA