PALU, MERCUSUAR – Yayasan Sikola Mombine melalui Dukungan Save The Children dan Swiss Solidarity melaksanakan kegiatan temu pelaku usaha bertajuk Posintomu Topobalu, yang dimulai pada Senin (28/6/2021), bertempat di salah satu hotel di Kota Palu. Kegiatan ini sebagai wujud dan komitmen bersama lembaga lokal, mitra dan pemerintah daerah, untuk menghubungkan para mitra dari lembaga keuangan yang dapat memberikan informasi mengenai akses permodalan, menghubungkan pelaku usaha dengan pemerintah daerah, serta penguatan terkait motivasi bisnis dari para ahli.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari hingga 30 Juni mendatang, dengan tetap mempertimbangkan anjuran pemerintah daerah untuk tetap menerapkan disiplin protokol pencegahan penyebaran COVID-19, sehingga sebagian peserta mengikuti kegiatan ini secara daring. Kegiatan ini dimeriahkan dengan pameran produk usaha kelompok dampingan Yayasan Sikola Mombine dari Kota Palu, Sigi dan Donggala.
Direktur Eksekutif Sikola Mombine, Nursafitri Lasibani mengatakan, banyak upaya yang juga telah dilakukan oleh lembaga non pemerintah, swasta dan pemerintah daerah dalam rangka memulihkan roda perekonomian masyarakat yang lumpuh pascabencana alam 28 September 2018 lalu. Hal itu pula yang dilakukan oleh Yayasan Sikola Mombine melalui Dukungan Save The Children dan Swiss Solidarity, untuk memastikan program pemulihan ekonomi masyarakat dilakukan secara berkelanjutan melalui pendampingan dari hulu ke hilir, berbasis masyarakat dan inisiatif lokal menuju kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat penyintas yang masih mendiami huntara di Kota Palu, Sigi dan Donggala, serta sebagian masyarakat yang tinggal di luar huntara yang menjadi korban kekerasan berbasis gender, dengan beragam indikator kelompok rentan dan inklusi, seperti perempuan kepala keluarga, lansia, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas yang kesemuanya pernah dan sedang menjalankan usaha kecil dan menengah.
Menurut Nur, sapaan akrabnya, program yang diselenggarakan oleh Yayasan Sikola Mombine melalui Dukungan Save The Children dan Swiss Solidarity ini, menyentuh kepala keluarga yang berjumlah 347 KK, melalui pemberian modal usaha dengan mengadopsi Cash Voucher Assistance (CVA), untuk melanjutkan dan memulai kegiatan usahanya, sehingga harapannya dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan rumah tangga dan kemandirian ekonomi keluarga.
“Sejak Januari 2021 hingga saat ini, Yayasan Sikola Mombine melalui Dukungan Save The Children dan Swiss Solidarity secara aktif melakukan pendampingan berupa peningkatan kapasitas penerima manfaat program BaNTu Hidup mulai dari pelatihan, mentoring hingga menghubungkan kepada mitra lokal dan rantai pasar untuk akses pasar yang lebih luas dan terbuka. Selain pendampingan, Yayasan Sikola Mombine melakukan monitoring pembelanjaan dan pengadaan bantuan kepada penerima manfaat, serta mendampingi dalam proses pencatatan keuangan, merencanakan tabungan hingga strategi pemasaran dan manajemen pelanggan serta menyediakan modul sebagai panduan bagi masyarakat di komunitas untuk pengembangan usahanya ke depan,” jelas Nur.
Nur berharap, semoga melalui kegiatan ini, terbangun kerjasama antar lembaga dan pemerintah daerah, untuk memastikan keberlanjutan pendampingan kelompok usaha kecil menengah dan akses pasar yang lebih luas dan terbuka, bagi masyarakat di Kota Palu, Sigi dan Donggala.
Sementara itu, Program Manager Save The Children, Mahyuddin menyampaikan, Save The Children tidak selamanya berada di Palu, Sigi dan Donggala, sehingga peran lembaga lokal akan sangat baik dalam memberikan dukungan terhadap percepatan pemulihan ekonomi masyarakat apalagi lembaga lokal paling memahami bagaimana konteks dan situasi di PASIGALA.
Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sulteng, Rudi Dewanta, mewakili Pemprov Sulteng, mengapresiasi terselenggaranya temu pelaku usaha ini, sebagai bagian dalam mendukung proses percepatan pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya yang saat ini masih tinggal di huntara. Dirinya mengharapkan peran dan kerjasama seluruh pihak, dalam upaya memaksimalkan proses pendampingan ekonomi masyarakat dengan konsep dari hulu ke hilir, terutama pada akses pemasaran bagi masyarakat dan kelompok usaha kecil menengah. */JEF