BESUSU TENGAH, MERCUSUAR- Progres pembangunan hunian tetap insitu melibatkan satuan tugas TNI AD di wilayah Sulteng pertanggal 5 Februari 2020 telah mencapai angka 42 persen dari 4.522 unit rumah. Capaian itu diungkap Dansatgas Percepatan Rehab Rekon Huntap yang juga Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita pada rapat koordinasi di Aula Merah Putih Makorem, Kamis (6/2/2020) yang dihadiri langsung Deputy Rehab Rekon BNPB Ir Rifai. MBA.
Pada kesempatan itu Dansatgas melaporkan, untuk wilayah Kota Palu target keseluruhan mencapai 1.594 unit sementara progres pelaksanaan di lapangan sudah mencapai 651 unit atau sekira 40 persen. Demikian juga wilayah Sigi dilaporkan dari target 1.602 unit telah selesai dibangun 739 unit rumah atau 46,13 persen dari target. Untuk wilayah Donggala dilaporkan target 899 unit baru selesai 129 unit atau sekira 14 persen. Capaian tertinggi dilaporkan ada di wilayah Kabupaten Parimo, dari target 427 unit telah selesai sekira 400 unit atau mencapai 93,68 persen.
Berdasarkan data yang diungkap Dansatgas, jenis rumah yang dibangun sebanyak 4.522 unit itu di dominasi model Riko yang jumlahnya mencapai 3.636 unit. Disusul model Risha 717 unit selanjutnya model Rika 127 unit dan terakhir model Risma 42 unit.
“Dapat kita laporkan bahwa Satgas percepatan selama kurang lebih tiga bulan ini telah menyelesaikan pembangunan sekira 42 persen dari target 4.522 unit rumah. Kita akan lakukan percepatan dengan harapan masyarakat segera bisa menempati rumahnya dan saat ini sebetulnya sudah ada juga yang tempati yang sudah selesai,” kata Danrem.
Sementara, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir Rifai, MBA pada kesempatan itu mengatakan, dengan adanya pelibatan TNI AD dalam percepatan pembangunan huntap berprogres signifikan. Hanya saja rencana penambahan personel dari target 1.000 personel masih dalam pertimbangan BNPB mengingat kesiapan ketersediaan bahan di lapangan, sehingga jumlah 250 personel TNI AD saat ini akan dimaksimalkan.
“Sudah ada perintah untuk menambah personel satgas percepatan huntap agar sesuai target 1.000 personel. Tapi kita masih melakukan evaluasi mengingat ketersediaan material di lapangan selama ini jadi kendala yang mesti dicarikan solusinya,” terang Rifai kepada sejumlah wartawan.
Pada kesempatan itu, Rifai memberi apresiasi terhadap Satgas percepatan huntap yang keberadaanya telah sangat membantu. Mengingat sebelum pelibatan progresnya hanya mencapai 42 persen. AMR/*