PALU, MERCUSUAR – Plastic Reduction Project (PRP) Yayasan Indonesia Bhadra Utama (IBU) bersama sejumlah lembaga mitra, seperti SIKAP Institute, LPS-HAM Sulteng, Lingkar Hijau dan Komunitas Historia Sulawesi Tengah (KHST), melaksanakan gathering family bersama private sector, Jumat (22/4/2022), dalam kolaborasi kampanye pengurangan kemasan plastik sekali pakai di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Perwakilan tim PRP, Moh. Rizky selaku _Communication and Partnership Officer_ menjelaskan, gathering family yang juga dihadiri kelompok dampingan PRP bersama private sector ini, bertujuan untuk mendeklarasikan komitmen bersama, antara tim PRP dan private sector, dalam kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai secara kolektif dan partisipatif, di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Selanjutnya, membuka peluang pasar bagi kelompok-kelompok dampingan PRP, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat, untuk terlibat aktif melalui kampanye kolaborasi pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Menurutnya, pada awal program PRP pada Oktober – November 2019, sudah melakukan pendekatan dengan sejumlah private sector, untuk melakukan kegiatan kolaborasi, dalam upaya mengkampanyekan program pengurangan plastik sekali pakai. Mulai dari kegiatan diskusi hingga kegiatan bazar produk lokal pada Desember 2020 yang belokasi di Hannah Homestay, salah satu mitra private sector PRP.
Pada program tahap kedua di 2021 sampai dengan 2022 ini, tim PRP melakukan pendekatan kembali bersama private sector, guna menjaga hubungan komunikasi dan koordinasi dalam melakukan kolaborasi kegiatan. Dari hasil petemuan sebelumnya, terdapat tiga poin kunci dari pertemuan, yaitu meningkatkan promosi publik terkait kolaborasi kampanye pengurangan plastik sekali pakai, edukasi berkelanjutan untuk masyarakat dalam pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, serta advokasi kepada pemerintah untuk intens untuk mensosialisaikan PERWALI No. 40 2022, PERBUP No. 2 2022 tentang pembatasan pengurangan plastik sekali pakai dan Styrofoam, serta memberi dukungan serius terhadap kampanye-kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Rangkaian kegiatan ini kata dia, adalah kampanye kolektif, guna mendorong langkah strategis pengurangan penggunaan plastik di sektor swasta dan usaha, dan kampanye yang melibatkan masyarakat untuk pengurangan plastik sekali pakai dan Styrofoam. Kampanye bersama private sector dilakukan dengan memberikan subsidi (diskon) kepada pelanggan mitra PRP, saat belanja menggunakan kemasan yang ‘ramah lingkungan.
“Bersamaan dengan hal di atas, perlunya umpan balik dan kerja sama yang dijalin dengan private sector, seperti membantu memasarkan dan mempromosikan produk-produk daur ulang dan produk alternatif dari kelompok. Hal ini untuk mendorong kampanye pengurangan plastik ini dapat lebih masif lagi,” ujarnya.
Harapannya, pesan terkait plastik sekali pakai dapat terus digaungkan dan kelompok dampingan dari tim PRP dapat memasarkan produknya. Selain itu, kegiatan ini untuk menindaklanjuti dan menjaga komunikasi, serta konsistensi penerapan upaya pengurangan sampah plastik, perlu ada aksi kolaborasi besar yang intens, antara private sector dan tim PRP.
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan Gathering Family ini adalah kesepakatan dan komitmen bersama antara tim PRP dan private sektor dalam keberlanjutan kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, adanya kolaborasi yang menciptakan rantai pasar bagi kelompok dampingan, adanya dokumen perjanjian kerjasama antara kelompok bank sampah, unit usaha daur ulang, produk alternatif dan private sector, tersebar luasnya informasi kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai kepada masyarakat, serta adanya action plan bersama atau gerakan bersama mengenai kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di Kota Palu dan Kabupaten Sigi.
Dalam gathering ini sendiri, para private sector dan kelompok dampingan PRP membahas mengenai peluang dan masalah yang hadir dalam kampanye PRP ini, semisal mengoptimalkan pasar, kendala di harga pokok produksi untuk produk pengurangan plastik sekali pakai,serta bagaimana menjadikan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai sebagai gaya hidup. Sebagian besar private sector dan kelompok dampingan juga sudah memulai untuk mengkampanyekan penggunaan plastik sekali pakai. JEF