PALU, MERCUSUAR – Direktur PT. Pembangunan Sulteng (PTPS), Suaib Djafar menerangkan, saat ini perusahaan plat merah milik Pemda Sulteng itu telah memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kurun dua tahun terakhir. Ia mengaku melaui dua bisnis yang telah dijalankan tersebut, maka pihaknya untuk pertama kali melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Mercure Hotel, Kamis (28/6/2018.
“Itulah yang kita laporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, Gubernur sebagai pemegang saham pengendali,” katanya.
Suaib Djafar menjelaskan, prinsipnya adalah sebagai perusahaan daerah untuk bisa bersaing sesuai visi-misi Gubernur Sulteng, Longki Djanggola, yaitu Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing, maka pihak membuka ruang terkait dengan kegiatan bisnis yang lain, seperti baja ringan yang sudah berjalan dan akan dikembangkan lagi dengan memproduksi atap baja. Kemudian PTPS juga telah membangun kerja sama di sektor solar indsutri.
“Solar industri sudah berjalan. Saya ada bekerja sama dengan JNE (Jagat Nusantara Energi). sekarang nanti dengan Petro Cole,” ujar Suaib.
Ia menuturkan, karena daerah ini diberikan Tuhan sumber daya alam (SDA) yang melimpah, sebagai perusahaan daerah, maka PTPS kembali menggarap sektor tambang nikel di Kabupaten Morowali. Berkaitan dengan pengelohan tambang nikel sebagai potensi yang dimiliki daerah ini adalah peluang bagi PTPS untuk menggarapnya. Supaya perusahaan daerah bisa mendapatkan pemasukan yang lebih besar. Sekaligus tiga hal berkaitan dengan aspek-aspek pengelolaannya.
Yang pertama pengolaan itu sendiri, yang kedua akan membuka lapangan kerja baru.
“Yang ketiga adalah, berkaitan dengan pengelolaan dan sebagainya, pertanyaan kita kalau lima ribu tenaga kerja, berapa beras yang dia makan dan sebagainya,” jelasnya.
Suaib berpendapat, jika itu berjalan sesuai agenda PTPS akan berdampak pada masyarakat dan daerah, ketika perusahaan daerah yang mendapat kesempatan tersebut. Akan bergerak masyarakat untuk membuka usaha-usaha yang lain. Agar perusahaan daerah ini lebih matang, di dalam RUPS juga dibahas mengenai PTPS akan membuka holding company. “Jadi ada anak perusahaan. Tapi holding itu belum kita namakan apa nama perusahaan itu, tapi di dalam RUPS itu sudah diberi ruang,” katanya.
Ruang yang diberikan itu ujar Suaib, karena nanti akan di holding itu, seperti contoh tambang nikel, misalnya nama perusahaan Sulteng Mining, holding itu rencana juga akan bergerak sektor agribisnis, karena 2018 ini PTPS bekerja sama dengan perusahaan minyak jagung.
“Kami bekerja sama membangun pabrik minyak jagung di KEK. Kemudian untuk mengoptimalkan baja ringan itu akan dibangun langsung dengan atapnya,” jelasnya.
Dengan keterbatasan penyertaan modal katanya, namun mereka mampu membangun jaringan melalui perusahaan daerah ini. Pihak juga berterima kasih kepada Gubernur Sulteng, Longki Djanggola yang terus memberikan support dalam mengembangkan perusahaan tersebut. Penyertaan modal awal sejak dipimpinnya ungkap Suaib, sebesar Rp2, 4 miliar, dengan melihat perkembangan perusahaan, maka pihak pemprov dalam hal ini Gubernur Longki, pada RUPS memberikan ruang bagi PTPS untuk medapatkan penambahan penyertaan modal dari daerah. BOB