BAIYA, MERCUSUAR- Hujan deras yang mengguyur Kota Palu dan sekitarnya pada Selasa (11/1/2019) dini hari mengakibatkan, puluhan rumah di dua RT di Kelurahan Baiya, yakni RT 10 dan RT 11 terendam banjir. Tinggi permukaan air yang merendam rumah warga bervariasi, antara 30-100 sentimeter.
Darsan (60), salah seorang warga yang terdampak banjir mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumahnya sekitar pukul 04.30 WITA. Dirinya mengatakan, banjir ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Tawaeli dan sekitarnya, sejak pukul 19.00 WITA.
Akibat dari banjir tersebut, rumah warga dipenuhi lumpur yang terbawa banjir. Terpantau, banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Mangu.
Darsan juga mengatakan, banjir serupa juga pernah terjadi 2016 lalu, namun kata dia, banjir kali ini skalanya hampir sama dengan banjir yang terjadi tahun 2003 lalu.
“Kawasan ini memang selalu menjadi langganan banjir, jika musim hujan tiba. Sayangnya tidak ada drainase yang dapat menampung debit air,” ujarnya.
Banjir ini juga sempat membuat jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan antara Tawaeli dan Pantoloan sempat terputus karena derasnya air dan material yang memenuhi badan jalan.
Lurah Baiya, Hendra Okto Utama, Selasa (22/1/2019) pagi, langsung meninjau lokasi banjir dan mengunjungi rumah-rumah warga yang terdampak. Dirinya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD Kota Palu dan Dinas Sosial Kota Palu, untuk segera menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
Selain itu, pihaknya juga segera menghubungi Balai Jalan Nasional, terkait kemungkinan membuat jalur drainase di sisi jalan nasional tersebut, mengingat, di kawasan tersebut, tidak memiliki drainase yang mampu menampung debit air.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu,Persly Tampubolon mengatakan, sejauh ini laporan yang masuk ke pihaknya salah satu lokasi yakni di Kelurahan Baiya yang diterjang banjir, akibata dari Sungai Mangu.
“Kita sudah turunkan personel untuk mengcek ke lokasi dan mendata kebutuhan masyarakat,” ujarnya. JEF