LERE, MERCUSUAR- Seluruh tenaga pengelola perpustakaan sekolah yang telah mengikuti bimbingan teknis diharapkan mampu mentransformasikan pengetahuan atau ilmu yang telah didapatkan, sehingga jumlah para pustakawan dapat semakin bertambah pada tahun-tahun mendatang.
Demikian dikatakan, Pustakawan Muda Perspustakaan Nasional RI, Drs. Dedi Junaedi, M.Si, pada Pembinaan Tenaga Pengelola Perspustakaan Sekolah se-Sulteng. Kegiatan itu kerjasama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Dimana Sulteng merupakan wilayah ke-32 pelaksanaan kegiatan pembinaan tersebut, berlangsung di Ballroom Hotel Mercure, Selasa (17/7/2018).
Dedi mengatakan, program Perpustakaan Nasional RI, salah satunya adalah memberikan bimbingan teknis kepada para tenaga pengelola perpustakaan. Program tersebut dilatarbelakangi dengan terbatasnya jabatan fungsional pustakawan.
Berdasarkan data, jabatan fungsional pustakawan secara nasional berjumlah 3179 pustawakan, dan jika dibandingkan dengan jumlah sekolah yang ada maka, jumlah pustakawan sangat jauh dari ketentuan.
“Sementara sesuai kelayakan dan ketentuan UU, bahwa setiap sekolah minimal ada dua pustakawan, satu kepalanya dan satunya lagi pengelolanya,” ujarnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng, mengatakan, Drs, Abdussalam Mathar, M,Si menambahkan, disadari bahwa sumber daya manusia pengelola perpustakaan memegang peranan penting dan strategis dalam mengembangkan sistem penyelenggaraan, pengelolaan dan layanan perpustakaan.
Perpustakaan, lanjutnya tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan tenaga pengelola perpustakaan yang handal dan professional. Olehnya itu perlu peningkatan kualitas maupun kuantitas pengelola perpustakaan, guna terwujudnya pelayanan yang baik kepada pemustaka.
Kegiatan itu melibatkan 120 tenaga pengelola yang mewakili dari seluruh kabupaten/kota di Sulteng dan sesuai jadwal diselenggarakan selama dua hari, hingga Rabu (18/7/2018). AMR