Putri Guru Tua Berpulang

GURU TUA

KAMONJI, MERCUSUAR – Syarifah Sa’diyah binti Sayyid Idrus bin Salim Al Djufrie, putri pendiri Perguruan Islam Al Khairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri atau yang lebih dikenal dengan sebutan Guru Tua, dikabarkan tutup usia, Minggu (20/12/2020). Almarhumah menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum (RSU) SIS Aljufri, sekitar pukul 19.00 Wita, dan akan dishalatkan di Masjid Alkhairaat, hari ini, Senin (21/12/2020) pukul 11.00 WITA.

Saat ini, jenazah Syarifah Sa’diyah disemayamkan di rumah duka, Jalan Wahid Hasyim, Kelurahan Baru, Kecamatan Palu Barat.

Ketua Umum Wanita Islam Alkhairaat (WIA) ini memang telah dirawat di RSU SIS Aljufri, sebelum akhirnya meninggal dunia.

Wanita yang aktif di berbagai kegiatan sosial dan menguasai kitab kuning ini berpulang ke Rahmatullah, dengan meninggalkan delapan orang anak, hasil pernikahannya dengan Sayyid Idrus bin Husain Al Habsyi.

Syarifah Sa’diyah juga memiliki seorang saudara perempuan, yakni Syarifah Sida binti Sayyid Idrus bin Salim Al Djufrie.

Putri kedua pasangan Guru Tua dengan Intje Ami Dg Sute ini, meninggal dunia di usia 83 tahun. Ia lahir di Palu, 15 Agustus 1937.

Sejarawan IAIN Palu, Moh. Sairin mengatakan, Syarifah Sa’diyah dapat dikatakan sosok pendobrak tradisi patriarki. Ia adalah perempuan pertama yang sekolah dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Muallimin Alkhairaat tahun 1953.

“Tamat dari sekolah, dia mengabdikan diri sebagai seorang guru. Dia menjadi guru perempuan pertama yang mengajar di Alkhairaat, perguruan Islam yang didirikan sang ayah,” ujar Moh. Sairin.

Lanjut Sairin, Syarifah Sa’diyah lalu menggagas berdirinya organisasi Wanita Islam Alkhairaat (WIA) pada 5 Agustus 1964, di mana semenjak berdiri, ia didapuk sebagai ketua umum. Ia juga aktif di berbagai organisasi wanita, antara lain sebagai Ketua Umum IKWI (Ikatan Keluarga Wanita Islam) dan Ketua BAKESWI (Badan Kerjasama Wanita Islam).

“Beliau juga pernah berkecimpung di dunia politik dan menjadi anggota DPRD Kabupaten Donggala hasil pemilu 1977 mewakili Golkar,” ujarnya.  

Menurut Sairin, Syarifah Sa’diyah menjadi sosok panutan bagi murid, keluarga, segenap Abnaulkhairaat dan warga Sulawesi Tengah. Sulteng kata dia, kehilangan sosok ulama perempuan terkemuka, yang juga seorang sosok pembaharu. JEF/*

Pos terkait