PALU, MERCUSUAR – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulteng, kembali menyalurkan bantuan ke sejumlah titik pengungsi yang ada di Sulawesi Tengah, kali ini di Desa Sibalaya Selatan, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi yang terdampak gempa dan Likuifaksi.
Khusus daerah itu, sekitar 60 Kepala Keluarga (KK) telah kehilangan tempat tinggal akibat gempa dan likuifaksi, kini mereka berada di pasar tradisional setempat.
Ketua PWI Sulawesi Tengah Mahmud Matagara, mengatakan, meskipun pengurus dan anggota PWI Sulawesi Tengah dirundung duka, namun harus tetap bergerak membantu masyarakat meringankan beban yang tengah mereka hadapi saat ini.
Sekaligus dengan kehadiran PWI ditengah-tengah mereka bersama DPW Forum Nasional (Fornas) Bhinneka Tunggal Ika Sulawesi Tengah, dan Komunitas Epistemis Dayodara (Keday), memberikan support dan motivasi kepada korban agar bisa bengkit kembali seperti sedia kala.
“Badai itu pasti berlalu, jangan terlalu larut dalam kesedihan, harus bangkit menata masa depan, Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar dari kemampuan hambanya,”kata Mahmud Matagara. Selasa (23/10/2018).
Bantuan yang disalurkan ini berupa sembako, beras, minyak, dan gula. Ini adalah bantaun CSR dari sejumlah perusahaan yang diamanahkan ke PWI Sulawesi Tengah bersama DPW Forum Nasional (Fornas) Bhinneka Tunggal Ika Sulawesi Tengah, dan Komunitas Epistemis Dayodara (Keday).
“Kita harus tetap berbagi ditengah duka, sebab saat ini tidak ada yang tidak berduka, termasuk PWI Sulteng itu sendiri. Namun dengan melihat senyum mereka saat menerima bantuan yang diamanahkan kepada kami, itulah kebahagiaan yang luar biasa di tengah duka ini,”tambah Mahmud.
Sebelumnya, PWI Sulteng juga bersama DPW Forum Nasional (Fornas) Bhinneka Tunggal Ika Sulawesi Tengah, dan Komunitas Epistemis Dayodara (Keday) telah menyalurkan bantuan pada korban gempa, tsunami dan likuifaksi yang ada di Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikolore, Kota Palu dan Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala. AMI