PALU, MERCUSUAR – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulteng Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Sub Klaster Perlindungan Hak Perempuan di ruangan kerja Kepala DP3A Sulteng, Kamis (14/3/2019).
Rakor dalam rangka meningkatkan perlindungan, pemberdayaan dan penguatan hak-hak perempuan, lanjut usia (Lansia), anak, disabilitas dan remaja di situasi bencana, dihadiri peserta yang terdiri dari beberapa OPD, instansi vertikal, perwakilan lembaga lokal dan nasional yang menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan di wilayah bencana.
Rakor dipimpin Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak itu, membahas cara penginputan data atau informasi kegiatan respon bencana yang telah dilakukan setiap organisasi atau lembaga.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pribudiarta Nur Sitepu saat rakor tingkat Menteri terkait Perkembangan Penyelenggaraan Penanganan Bencana di Indonesia mengatakan Kemen PPPA telah ikut serta berupaya menangani bencana mulai dari tanggap darurat, hingga proses rehabilitasi yang responsif gender dan responsif terhadap hak anak.
Hal itu dilakukan dengan menyusun model penanganan dan rehabilitasi yang ramah perempuan dan anak, misalnya membuat model rehabilitasi ekonomi bagi perempuan korban bencana, trauma healing, ruang ramah perempuan yang saat ini telah dibangun di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala.
Pribudiarta mengungkapkan Kemen PPPA akan mengupayakan agar model dan pedoman yang dibuat dengan UNFPA dibawah koordinasi Sub Klaster Deputi Perlindungan Hak Perempuan itu, dapat diintegrasikan ke dalam Perpres Sisnas Perdimana yang sedang disusun.
Upaya lainnya, yaitu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada perempuan dan anak terkait waspada bencana dan cara menyelamatkan diri dari bencana melalui Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), desa-desa layak anak, sekolah ramah anak.
Pribudiarta menambahkan bahwa Relawan Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak juga dapat ikut berperan dalam penanganan bencana di Indonesia. TIN/*