TALISE, MERCUSUAR – Ratusan sekolah tingkat Paud, TK, SD dan SMP sederajat di Kota Palu mengikuti Pawai budaya menyambut pelaksanaan Palu Salonde Perkusi (PSP), yang akan dimulai pada 10 hingga 15 Agustus 2018 mendatang.
Pawai tersebut menggunakan kendaraan roda empat yang dihiasi dengan ornamen budaya, yang mencerminkan kebudayan lokal Sulteng. Para peserta pawai memulai titk star dari Hutan Kota Kaombona Palu hingga finis di Anjungan Nomoni Palu.
Mereka dilepas langsung oleh Sekretaris Daerah Kota (Sekkot) Palu, Asri, yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Ansyar Sutiadi. Asri, saat melepas langsung rombongan menerangkan, pawai tersebut merupakan salah satu agenda memperkenalkan seni budaya tradisional di Sulteng, khususnya Kota Palu.
“Kegiatan ini juga digelar untuk menyambut PSP, yang akan menampilkan kesenian-kesenian tradisional di Sulteng dan Kota Palu,” kata Asri.
Asri berharap, iven seni budaya tersebut dapat meningkatkan nilai kepariwisataan di Kota Palu. Apalagi kegiatan itu akan turut dihadiri para pelaku seni dari beberapa daerah di Indonesia, dan juga pelaku seni dari Spanyol dan Kanada.
“Mudah-mudahan ini dapat memberi kesan baik terhadap wisata di Kota Palu,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Palu, Ansyar Sutiadi mengatakan, pawai ini bertemakan budaya, jadi seluruh peserta pawai diwajibkan untuk menggunakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kegiatan ini sesuai dengan aturan di Undang-undang tentang pemajuan kebudayaan yang ada di Indonesia. Kegatan ini terselenggara atas kerjasama dengan Kemendikbud. PSP baru pertama kali dilaksanakan di Kota Palu, makanya kami ingin seluruh masyarakat maupun pihak sekolah, untuk ikut berpartisipasi dalam memeriahkan iven internasional ini,” katanya, Selasa (7/8/2018).
Kita sebagai warga Kota Palu kata dia, yang dipercayakan untuk melaksanakan iven sebesar ini, harus bisa memberikan penampilan dan partisipasi yang baik kepada seluruh tamu undangan. Kata dia, saat ini sejumlah musisi mancanegara telah tiba di Kota Palu seperti Vinculos OCAS Spanyol sebanyak 65 musisi dan musisi dari Kanada. Kemudian hadir pula musisi lintas provinsi, antara lain dari Medan, Yogyakarta, Bali dan NTB.
“Pada PSP ini, kami berharap para pelajar, komunitas dan masyarakat lainnya dapat berpartisipasi. Kenapa kami ambil titik star di hutan kota, agar kita bisa memperkenalkan berbagai tempat wisata di Kota Palu. Selain itu, hutan kota ini merupakan tempat inti pelaksanaan PSP yang akan dilaksanakan beberapa hari kedepan,” terangnya.
Dengan adanya pawai budaya ini kata dia, para tamu mancanegara bisa melihat langsung berbagai baju adat nusantara dan musik tradisional. Makanya menurutnya, iven ini sangat penting untuk mempromosikan Kota Palu ke mancanegara kedepannya. UTM/JEF
Ratusan Sekolah Ikut Pawai Budaya Jelang PSP
