KAMONJI, MERCUSUAR – Ratusan siswa SMP Kota Palu mengikuti Sosialisasi Gen Z Peduli Stunting dan Pernikahan Anak di era Digital. Kegiatan tersebut, sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap perkembangan pengetahuan para siswa terhadap stunting dan pernikahan anak.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Palu dr. Reny A. Lamadjido, yang dilaksanakan di Sriti Convention Hall. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Sulteng dan Generasi Berencana (GenRe) Sulteng,, dengan menghadirkan siswa-siswi SMP se-kota Palu.
Dalam arahannya, Wakil Wali Kota Palu memohon kepada para siswa untuk menyimak semua yang disampaikan oleh pemateri, berkaitan dengan stunting maupun pernikahan dini.
“Kenapa kita tidak boleh melakukan seks di luar nikah, salah satunya kalian belum siap menikah, akhirnya cerai. Di samping itu, kandungan juga belum siap. Ketika pernikahan dini terjadi, maka hilanglah masa muda dari siswa sekalian. Olehnya, para siswa harus memanfaatkan hidupnya ke hal-hal positif. Kalau sudah menikah, adik-adik tidak bisa merasakan masa muda dan masa remaja. Karena kamu sudah mengurus anak. Yang lain masih keluar dengan teman-teman, kita hanya di rumah ba momong anak,” katanya, Kamis (14/12/2023).
Tentunya ia berharap, agar anak-anak yang ikut dalam kegiatan tersebut ada yang menjadi Wali Kota, Wakil Wali Kota, Gubernur, bahkan Presiden. Hal ini dapat terwujud, kalau anak-anak mengisi masa mudanya dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
Di samping itu, khusus anak-anak perempuan juga harus diberikan tablet zat besi, agar persiapan kalau hamil nantinya tidak terjadi anemi atau kekurangan darah di dalam tubuh.
“Ketika adik-adik menikah di umur 21 nantinya, jangan lupa memberikan ASI eksklusif. Itu yang masih rendah. Kota Palu saja baru sekitar 40 persen ibu-ibu yang memberikan ASI selama enam bulan pada bayinya,” tutupnya. UTM