TIPO, MERCUSUAR – Realisasi pemasangan alat kontrasepsi keluarga berencana di Kota Palu, dalam gerakan sejuta akseptor di Hari Keluarga Nasonal 2020 ini sebesar 1.517 akseptor terlampui dari target yang ditetapkan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palu yakni mencapai 1.730.
Berdasarkan rekapitulasi tim didelapan kecamatan se Kota Palu hingga malam hari di peroleh data 1.730 rari target 1.517 akseptor baik itu berupa IUD atau Impalnt, KB Suntik untik serta berupa pil. Menurut Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan (Dalduk dan Penyegar) pada DPPKB Pali, Komang Gd Woliantara, usai kunjungan lapangan melihat pelaksanaan pemasangan aksptor di puskesmas dalam gerakan sejuta akseptor di Hari Keluarga Nasional ke-27, Senin (29/6/2020).
“Untuk sekarang (malam,red) posisi data sudah mencapai 1.730 akseptor sudah diatas target, cuma kita masih menunggu mungkin masih ada tambahan lagi, data ini saja kita sudah berhasil masuk dalam rekor pemenuhun target,” ucapnya.
Bagi warga Palu yang ingin memasang alat kontrasepsi di pelayanan pemerintahan seperti Puskesmas tidak dikenakan biaya sepersen pun, baik pasangan usia subur yang baru maupun pasangan kembali.
Dia menyebutkan, ditengah kondisi pandemi Corona ini upaya dalam menyosialisasikan program KB ke masyarakat di Palu juga melalui sejumlah momen, seperti Manunggal KB Kes dan KKG PKK KB Kes, serta menyebarkan nomor kader Kb disetiap kelurahan untuk memudahkan dalam layanan dan konsultasi tanpa tatap muka dilakukakn secara instensif.
“Memasang alat kontrasepsi sudah merupakan kemauan sendiri, karena memasang alat kontrasepsi sudah menjadi kebutuhan masyarakat saat ini, hanya kendala ketidakmauan pasangan untuk memasang masih ada karena masih ada anggapan ‘Tabu’ untuk itu kita terus mengandeng MUI untuk membantu menjelaskan pada masyarakat,” jelas Komang.
Capaian target tersebut, menurut dia, merupakan kerja keras semua tim dalam menyukseskan program dari pemerintah tentang pentingnya memasang alat kontrasepsi, sehingga masyarakat juga bisa hidup nyaman dan tenang. ABS