TANAMODINDI, MERCUSUAR – Rencana perbaikan atau rehabilitasi bagian dalam (los) Pasar Inpres Manonda kerja sama antara Pemerintah Kota Palu dan Pemda Surabaya dibatalkan. Demikian dikatakan, Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu, Iskandar Asyad, Selasa (23/4/2019).
Iskandar mengatakan, pembatalan itu dikarenakan Pemda Surabaya menginginkan bantuan tersebut disalurkan untuk pasar baru yang akan dijadikan pasar permanen, sehingga akhirnya disepakati dana tersebut dialihkan ke pembangunan los Pasar Vinase, Kelurahan Baiya.
“Sebelumnya kita mau tata kembali los yang dalam pasar itu, khususnya di lapak yang telah terbakar, namun diminta Pemda Surabaya adalah pasar permanen bukan perbaikan makanya dialihkan, ukurannya 18X23 meter persegi yang akan kita bangun,” ujarnya.
Untuk saat ini sedang dilakukan pemerataan lahan dan infrastruktur jalan serta drainase, untuk jumlah estimasi anggaranya, Iskandar enggan merinci satu per satu.
Sebelumnya diberitakan, Pascabencana Pasar Inpres Manonda mulai ramai dengan aktivitas perdagangan dalam lima hari terakhir. Meski gempa susulan menggoyang Palu, Selasa (9/10/2018), tidak menyurutkan aktivitas ekonomi di pasar terbesar Kota Palu tersebut.
Pantauan wartawan di lapangan, aktivitas pedagang lebih banyak di bagian luar lapak dengan menempati trotoar dan emperan lapak. Barang yang diperjualbelikan masih seputar kebutuhan sehari-hari seperti ikan, sayuran dan sembako.
Isa (40) warga yang berbelanja di Pasar Manonda mengaku harga stabil dan tidak mengalami kenaikkan. “Hari pertama buka ada beberapa yang naik. Tapi sekarang normal. Mungkin karena dijaga tentara dan polisi,” katanya. ABS