PETOBO, MERCUSUAR Rekonstruksi dan rehabilitasi yang dilakukan pasca bencana, harus tepat sasaran, sehingga hasilnya nanti, bukan hanya berbicara soal jumlah infrastrukturnya saja, tetapi juga bagaimana hasilnya, bernilai efesien dan tidak terkesan mubazir.
“Tidak semua infrastruktur yang harus diperbaiki, atau kemudian dibangun kembali, pasca terjadinya gempa. Kerana hal itu, justru akan bernilai sia-sia,” urai Presiden Mercy Malaysia, Dato’ Ahmad Faizal Mohd, kepada koran ini, Rabu (27/3).
Dia mencontohkan bangunan yang kemudian direhab, ternyata gedung yang sama sekali tidak terpakai lagi, meskipun sudah nampak baru lagi, ataukah gedung yang dulunya kecil, kemudian dibangun lebih besar, namun penggunaannya tetap dalam skala kecil, dia mencontohkan rumah sakit, yang sebelumnya dibangun dalam skala kecil, namun pasca gempa dibangun lebih besar lagi, tapi pada proses operasinya, hanya melayani jumlah yang tidak banyak.
“Darimana dokternya ditambah, kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakatnya juga kecil,” tekan Ahmad Faizal.
Makanya itu, ungkap Ahmad Faizal pula, kehadiran Mercy di Indonesia, salah satunya mencoba melakukan proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang berbasis efektifitas dan efisiensi, namun tetap sasaran, dan dimulakan dengan menggelar pertemuan lintas sektoral yang melibatkan semua unsur, mulai pemerintah, masyarakat, NGO dan juga para ahli.
Khusus Mercy lagi, kata Ahmad Faizal, pihaknya sudah melakukan beberapa pembangunan dalam tahapan tanggap darurat, diantaranya membangun hunian sementara di Kota Palu, kemudian juga konsentrasi melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di titik lembaga pendidikan yang terdampak cukup parah dari bencana alam.
“Pendidikan itu juga penting, kerana intelektualitas generasi bangsa harus dijaga, dan kemudian terolah dengan baik, jika lembaga pendidikanya dirawat dengan baik,” tandasnya.
Untuk itu, katanya lagi, saat tiba di lokasi bencana, dia bersama beberapa relawan Mercy, juga melakukan asesmen di beberapa sekolah yang nantinya akan dibantu proses rehab rekonnya.
Pria yang fasih berbahasa Indonesia dengan dialek melayu kentalnya, tidak lupa juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan juga pemerintah daerah, Sulawesi Tengah, yang memberikan kemudahan untuk mengakses wilayah-wilayah terdampak bencana, yang nantinya akan dibantu lembaga donor yang berkantor di negara jiran, yakni Malaysia. (NDA)