Relawan PKS Sulteng, Dari Lumpur ke Mimbar Dakwah

PALU, MERCUSUAR – Relawan PKS Sulteng sebanyak tiga orang, Takwin, Hj Fatimah A Lasawedi dan Abdul Hanif, terus bergerak di lokasi bencana alam di Sumatera. Setelah “main lumpur” membersihkan masjid di Kecamatan Malalak, Sumatera Barat, kemudian subuh, Minggu (14/12/2025) mengisi dakwah di mimbar subuh, di hadapan warga Malalak dan para relawan.

Abdul Hanif, salah satu relawan yang ditugaskan DPW PKS ke Sumatera Barat, Hanif, sapaan akrab Ketua Bidang Komdigi DPW PKS Sulteng, berbagi pengalaman dengan peristiwa gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Pasigala, 28 September 2018 lalu.

“Dalam setiap bencana, pasti selalu ada duka, kehilangan. Namun satu hal yang perlu kita Yakini, juga ada banyak hikmah yang menyertainya. Kami tidak perlu mengajarkan arti sabar kepada Bapak Ibu dalam peristiwa ini, tapi marilah kita sama-sama belajar dan bertawakkal. Semoga Allah membalas segala kesedihan dan cobaan ini dengan syurga-Nya kelak,” kata Hanif, diamini para jamaah.

Menurutnya, di 2018, warga di Palu, Sigi dan Donggala, juga mengalami kondisi yang dialami warga Malalak saat ini. Bahkan di Palu, warga baru bisa menikmati Listrik dan jaringan HP di pekan kedua setelah bencana.

“Di wilayah kami, terjadi bencana yang sependek kami ketahui, baru terjadi di wilayah Indonesia, yaitu likuifaksi. Ribuan nyawa melayang. Tapi kami bisa bangkit lagi, karena banyak tangan yang datang mengangkat dan merangkul kami. Mereka adalah para relawan dari segala pelosok negeri, bahkan banyak pula relawan yang dari luar negeri,” ungkapnya.

Khusus Sumatera Barat, warga yang terdampak di Pasigala dikirimkan ratusan kilogram rendang. Suguhan lauk khas Minangkabau tersebut, menjadi sesuatu yang berharga bagi para penyintas di Kota Palu dan sekitarnya saat itu, karena telah berhari-hari, mengonsumsi mie instan dan telur.

“Kedatangan kami ke Sumatera Barat ini, mewakili seluruh warga Sulawesi Tengah. Ini sekaligus memberikan bukti, bahwa kami juga peduli dan yang lebih penting lagi, kami tahu balas budi. Semoga Allah memberkahi segala amal perbuatan kita. Mari saling tolong-menolong dalam kebaikan dan kesabaran,” kata Hanif yang menutup kultumnya dengan Salam Kemanusiaan.

Selain mengisi mimbar dakwah, ketiga relawan juga melakukan trauma. healing, untuk korban bencana, untuk. menguatkan kembali mental, agar kembali bangkit. MBH

Pos terkait