PALU, MERCUSUAR – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Wiwik Jumatul Rofi’ah, menggelar pertemuan bersama warga dan perwakilan pemerintah Kelurahan Tondo, dalam rangka reses anggota DPRD Sulteng, di kompleks Perumahan Pesona Teluk Palu, Kamis (18/3/2021).
Di hadapan warga, Wiwik menerangkan, masa reses menjadi momen bagi para anggota DPRD, untuk menjemput aspirasi dari warga di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Pada kesempatan reses, anggota DPRD berkesempatan untuk menyampaikan program-program prioritas, untuk diambil dari aspirasi masyarakat, untuk diadvokasi hingga terealisasi.
“Reses adalah momen untuk menjemput aspirasi, dari berbagai aspirasi yang masuk, dilihat mana yang menjadi prioritas untuk diwujudkan,” kata Wiwik.
Ia mempersilakan kepada masyarakat, serta perwakilan pemerintah kelurahan, untuk menyampaikan aspirasi kepadanya, terutama masukan yang sebelumnya tidak pernah tercakup menjadi program melalui pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
“Silakan kelurahan memasukkan paling tidak ada dua program yang disampaikan ke saya, yang sebelumnya tidak pernah diakomodir oleh Musrenbang,” ujarnya.
Hal itu kata dia, karena kadang masih ada aspirasi masyarakat yang disampaikan di Musrenbang, namun tidak disahuti. Wiwik menegaskan, jika aspirasi masyarakat tersebut merupakan prioritas dan untuk kepentingan umum, maka ia berjanji akan mengadvokasinya hingga teralisasi.
“Jadi kepentingannya bukan perseorangan tapi kepentingan bersama, baik itu berkaitan dengan program keagamaan, maupun berkaitan dengan program perekonomian dan sarana prasarana,” imbuhnya.
Wiwik mengungkapkan, sejak dirinya dilantik sebagai anggota DPRD Sulteng pada September 2019 lalu, aspirasi masyarakat melalui kegiatan reses yang dimasukkan advokasi anggarannya pada tahun 2020, hampir 99 persen terealisasi.
“Alhamdulillah hampir 99 persen aspirasi masyarakat yang melalui kegiatan reses telah direalisasikan di tahun 2020. Baik di bidang pendidikan, Kelompok Usaha Bersama (KUBE), jalan, lampu penerangan jalan, dan jalan lingkungan. Dari yang terealisasi itu, 80 persen di antaranya di bidang bantuan sosial, seperti ambulans untuk masjid dan kelurahan,” pungkas Wiwik. IEA