NUNU, MERCUSUAR – Anggota DPRD Kota Palu, Sucipto S. Rumu melaksanakan reses di daerah pemilihan (Dapil) Palu Selatan–Tatanga, Senin (20/10/205). Kegiatan berlangsung dengan antusias, dihadiri perwakilan warga, di kelurahan Nunu, Tavanjuka, dan Boyaoge.
Perwakilan Lurah Nunu, Muliani, menyampaikan agar masyarakat bisa menyampaikan masukan saat reses dan berharap aspirasi yang disampaikan dapat diusulkan dalam program pemerintah pada tahun mendatang.
Dari Kelurahan Boyaoge, warga bernama Meinar menyampaikan persoalan gagal panen tanaman anggur akibat hujan menjelang masa panen. Ia meminta bantuan penanganan berupa UV transparan untuk melindungi tanaman dari kerusakan.
Sementara itu, warga Tavanjuka, Zaitun, menyoroti pelaksanaan program Berani Sehat dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Ia mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang lambat dalam menangani pasien kecelakaan, khususnya peserta BPJS.
“Jangan karena pasien BPJS, pelayanan jadi lambat,” ujarnya.
Selain itu, kader posyandu di wilayah tersebut juga menyampaikan keluhan mengenai honor yang belum cair padalah sudah memasuki triwulan keempat tahun ini.
Anggota DPRD Kota Palu, Sucipto S. Rumu, mencatat berbagai masukan dan berjanji menindaklanjuti sejumlah usulan yang telah disampaikan masyarakat. Ia menegaskan bahwa beberapa aspirasi yang tertunda semoga bisa direalisasikan pada tahun 2026.
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Palu, Rusman Ramli, yang turut hadir, mengingatkan pentingnya peran warga dalam menyampaikan aspirasi secara aktif.
“Ada 35 program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu, termasuk sembilan program Berani. Itu harus direkam dan dinilai bersama, apakah sudah dirasakan manfaatnya,” katanya.
Rusman juga menekankan bahwa reses menjadi ruang pertanggungjawaban bagi wakil rakyat dan sarana komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat.
“Sebagai warga yang baik, kita harus saling memberi umpan balik. Kalau belum merasakan hasil pembangunan, sampaikan melalui reses,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sucipto menambahkan, setiap bantuan pemerintah memiliki prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi. Ia juga membuka ruang dialog agar warga bisa memperoleh informasi yang jelas terkait mekanisme pengajuan bantuan perorangan maupun kelompok.
Di akhir kegiatan, sejumlah warga mengusulkan perbaikan drainase sepanjang 100 meter di RT 3 RW 2, sebagai salah satu prioritas kebutuhan infrastruktur di wilayah tersebut. TIN