Resmikan Tiga Gedung Bantuan DAK

LOLU SELATAN, MERCUSUAR – SMAN 2 Palu meresmikan tiga gedung baru yang berasal dari bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022. Tiga gedung baru tersebut dibagi menjadi empat ruang yaitu ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS), ruang pendidikan inklusi dan dua ruang kelas. 

Gedung tersebut diresmikan langsung oleh Kepala Disdikbud Sulteng, Yudiawati V. Windarrusliana bersama jajarannya juga dihadiri oleh sejumlah pengurus Ikasmada Palu. Bantuan DAK tersebut merupakan swakelola yang diserahkan langsung kepada pihak SMAN 2 Palu. jumlah bantuan tersebut sebesar Rp 800 juta lebih. 

“Kami sangat bersyukur karena sebelumnya bisa mendapatkan bantuan pembangunan gedung baru dari DAK. Alhamdulillah kami bisa mengerjakan pembangunan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan dan tidak mengalami masalah. Makanya pada hari ini suatu kesyukuran kami bisa melaksanakan peresmian gedung tersebut,” kata Kepala SMAN 2 Palu, Eddy Siswanto, Senin (9/1/2023).

Ia menambahkan bahwa suatu kesyukuran lagi bahwa sekolah bisa mendapatkan dua tambahan ruang kelas yang memang sangat dibutuhkan di sekolah. Sebenarnya  mereka saat ini masih kekurangan empat ruang kelas. Jadi dengan adanya ketambahan dua ruang kelas maka mereka tinggal membutuhkan dua ruang kelas.

“Dengan kekurangan tersebut kami terpaksa harus menggunakan dua ruang laboratorium untuk pembelajaran para siswa di kelas. Makanya kami berharap agar pemerintah bisa secepatnya bisa memberikan bantuan rehab gedung besar didepan yang terdapat enam ruang kelas tambahan. Jadi ketika gedung didepan tersebut bisa digunakan kami bisa menambah jumlah siswa baru yang setiap tahunnya membludak,”terangnya.

Pihaknya mengatakan bahwa dengan adanya tambahan gedung ini, maka seluruh siswa yang sebelumnya masih menggunakan laboratorium untuk belajar akan dipindahkan di gedung tersebutm sehingga siswa bisa fokus dan tenang belajar seperti biasanya.“Kami berharap kedepannya kepada pemerintah untuk bisa secepatnya memberikan bantuan untuk proses pembangunan gedung depan yang terbakar, karena gedung tersebut sangat penting untuk proses pelayanan kepada para guru, sebab sebelumnya seluruh guru hanya menggunakan ruang kelas sebanyak enam kelas,”tutupnya. UTM

Pos terkait