PALU, MERCUSUAR – Duka mendalam kini dirasakan Itfar, pelatih Sekolah Sepakbola (SSB) Lende Utama U17, saat rumah yang didiaminya bersama orang tuanya, habis dilalap api pada Selasa (21/7/2020) pagi.
Rumah yang berada di Desa Lende, Kecamatan Sirenja itu, kini hanya tersisa puing-puing sisa kebakaran yang berserakan di mana-mana, dan tak satupun harta benda yang bisa diselamatkan, termasuk satu unit laptop yang berisikan data-data pemain SSB Lende Utama U17, yang akan dikirim ke panitia Liga Kota Palu (LKP) 2020.
“Ini sudah rencana Allah. Sebagai manusia, kita haya bisa berserah diri atas apa yang Allah mau,” ujar Itfar saat dikonfirmasi, Selasa (21/7/2020).
Itfar menyayangkan padamnya listrik PLN di wilayahnya, sebelum kebakaran tersebut.
“Saya menyayangkan saja tidak ada pemberitahuan dari PLN di wilayah kami, yang secara tiba-tiba listrik padam jam 3 dini hari. Andaikan tetap menyala (listrik PLN, red), mungkin tidak akan terjadi peristiwa ini,” sebut pelatih berlisensi D Nasional ini.
Itfar mengatakan, asal mula kebakaran rumah yang berusia 70-an tahun itu, berasal dari dalam kamar ibunya.
“Lampu PLN kan padam mulai jam 3 dini hari. Jadi untuk menerangi rumah, maka saya menyalakan lilin dan ditaruh di lantai kamar. Setelah jam 5 subuh, saya pastikan sudah tidak ada lagi lilin yang menyala. Tapi, sekitar jam 7, mama saya teriak ada api dari dalam kamarnya. Saya berusaha menyiram api itu, tapi justru apinya semakin membesar. Untungnya saya masih bisa menyelamatkan kedua orang tuaku,” sebut Itfar mengisahkan kronologi kebakaran.
“Kejadian kebakaran rumah orang tua ini, sebenarnya bisa menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kabupaten Donggala, agar supaya bisa menempatkan satu unit Damkar di setiap kecamatan. Ya begini sudah jadinya, upaya kami dan warga sekitar memadamkan api dengan alat seadanya, tak bisa menandingi kobaran api,” ujar Itfar mengakhiri. CLG