PALU, MERCUSUAR – Ketua Departemen Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan Pusat (PP) Persaudaraan Muslimah (Salimah), Rusmiyati menyampaikan sederet program ormas perempuan tersebut, dalam upaya mendampingi masyarakat Indonesia di berbagai sektor.
Hal itu disampaikannya, saat menghadiri pembukaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Salimah Provinsi Sulteng, yang digelar di Palu, Sabtu (2/3/2024).
Menurut Rusmiyati, keberadaan Salimah menjadi salah satu wujud eksistensi perempuan Muslimah, yang berkontribusi dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara.
Di antaranya, Salimah telah bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Bank Indonesia (BI), serta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dalam rangka mendampingi masyarakat, khususnya UMKM perempuan, untuk mendapatkan sertifikat halal, izin edar serta izin usaha, melalui lembaga Halal Center Salimah (HCS).
Atas kontribusi tersebut, pada Oktober 2023 lalu, Salimah mendapatkan penghargaan sebagai komunitas pendamping UMKM sektor halal terbaik pada The 2nd International Conference on Women and Sharia Community Empowerment (ICWSCE), dalam rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-10 di Jakarta.
Program pada sektor ekonomi lainnya, Salimah juga mendorong berdirinya Koperasi Serba Usaha Salimah (KOSSUMA) di setiap Kabupaten, sebagai lembaga yang membantu ekonomi keluarga Indonesia.
“Ada 37 juta masyarakat UMKM perempuan di Indonesia yang membutuhkan pendampingan dan pembinaan, agar bisa berkembang dan bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Saat ini, telah ada 117 Kossuma yang menyebar di seluruh Indonesia,” kata Rusmiyati.
Program pendampingan lainnya, lanjut Rusmiyati, Salimah turut mendampingi masyarakat lanjut usia (lansia) melalui program Sekolah Lansia (Salsa), yang difokuskan sebagai pendampingan para lansia agar tetap sehat secara fisik, sosial dan spiritual.
“Program ini difokuskan Salimah ingin masyarakat agar lansia sehat, bahagia dan mandiri. Pada 1 Juli 2023 Salsa sudah mewisuda lebih dari 1.000 lansia. Ada 511 lansia di Kota Bantul Provinsi DIY yang sudah diwisuda,” jelasnya.
Salimah juga memiliki program khusus untuk membantu masyarakat Muslim Indonesia yang masih buta aksara Al-Qur’an, yakni mendirikan Baitul Qur’an Salimah (BQS). Selain membantu untuk mengentaskan buta baca dan tulis Al-Qur’an, program tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas iman dan takwa umat Islam, melalui pemahaman Al-Qur’an.
“Alhamdulillah, program ini mendapat respons yang sangat baik di Indonesia. Sampai saat ini, sejak tahun 2022 telah terbentuk 613 BQS di seluruh Indonesia dengan anggotanya sebanyak 14.690 orang. Kami berharap, dengan BQS kita bisa memiliki peran nyata membantu masyarakat Muslim dari buta huruf Al-Qur’an, serta menambah luas ilmu yang akan menambah kualitas iman dan takwa kita,” tandasnya. IEA