LOLU UTARA, MERCUSUAR – BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan kematian dan beasiswa pendidikan, kepada beberapa perwakilan ahli waris pekerja sektor non formal, di antaranya petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu yang meninggal karena sakit, juru parkir Dinas Perhubungan Palu, serta honorer Biro Umum Setdaprov Sulteng. Dana itu digunakan untuk berbagai keperluan ahli waris, mulai dari biaya pendidikan anak hingga modal usaha.
Rosmida, istri Almarhum Erfin, Honorer Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu misalnya, menerima santunan kematian Rp42 juta dan beasiswa pendidikan untuk ketiga anaknya sebesar Rp135 juta.
Ia mengatakan, santunan kematian tersebut akan dipergunakan untuk modal usaha. Pasalnya, sehari-hari warga Kecamatan Tawaili ini bekerja sebagai petugas Padat Karya, sehingga dengan bantuan tersebut, menjadi harapan baru untuk keluarganya dan pendidikan untuk ketiga anaknya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng, Novalina berharap, pihak BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya berhenti sampai penyerahan santunan, namun ada kesinambungan dengan mengawal pemanfaatan dana santunan ini, bukan habis untuk biaya 40 hari.
“Saya berharap tidak hanya sekedar memberi jaminan sosial, namun berkolaborasi dengan pihak yang memberikan pendampingan sehingga bermanfaat jangka panjang,” ujarnya
Senada, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulteng, Lubis Latif mengapresiasi yang dikatakan sekdaprov. Menurutnya, ke depannya BPJS Ketenagakerjaan cabang Sulteng siap berkolaborasi dengan Dinas UMKM, untuk memberikan pendampingan.
“Ide bagus itu selalu didukung bersama pendampingan Dinas UMKM, sehingga tidak sampai di sini saja usai penyerahan,” jelas Lubis. ABS