PALU, MERCUSUAR Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi-Aksi untuk Demokrasi (LS-Adi) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulteng,Rabu (27/3/2019). Mereka mendesak penyelenggara Pemilu agar lebih masif menyosialisasikan ajakan kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April mendatang, sehingga jumlah warga yang memilih golput (golongan putih) bisa ditekan.
“Banyaknya warga yang memilih golput, bukan hanya karena faktor tidak suka caleg ataupun capresnya, akan tetapi bisa juga karena belum maksimalnya kerja-kerja para penyelenggara Pemilu, sehingga banyak warga yang tidak terdata atau masuk dalam DPT,” kata Koordinator Lapangan,Alfath Dirgantara, saat berorasi di depan Kantor KPU Sulteng.
Massa aksi membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘Aksi Damai Say No To Golput’, yang didalamnya juga tertera enam poin yang menjadi tuntutan atau pernyataan sikap dari para pengunjukrasa yakni, meminta KPU lebih masif menyosialusasikan pentingnya memilih, meminta KPU dan Bawaslu bersikap tegas terhadap oknum yang mengajak golput, mengajak masyarakat menggunakan hak pilih, mengajak masyarakat mengawal pemilu damai, stop golput untuk bangsa yang lebih baik serta menyatakan golput adalah ppembodohan.
Sementara, Komisioner KPU Sulteng Divisi Hukum, Nahrudin mengatakan, aksi yang dilakukan para mahasiswa tersebut perlu mendapat apresiasi, karena apa yang disuarakana para mahasiswa tersebut sama dengan apa yang menjadi cita-cita KPU yakni menekan angka warga yang golput.
“Kita juga sangat berharap, kalau boleh di 2019 tidak ada lagi warga yang golput. Kalangan golput ini adalah orang yang telah memberi syarat untuk tidak mau menggunakan hak pilihnya, padahal negara susah payah memfasilitasi yang bersangkutan untuk diberikan hak pilih tetapi begitu tiba di hari H, hak pilihnya tidak digunakan,”ujarnya.
Menurutnya, selama ini pihak KPU Sulteng terus berupaya secara maksimal dalam hal sosialisasi ke seluruh elemen masyarakat, agar partisipasi pemilih meningkat.
Aksi itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian, usai berorasi beberapa jam di depan kantor KPU Sulteng, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. AMR