WATUSAMPU, MERCUSUAR – Sekolah Dasar (SD) Inpres Watusampu, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, berhasil meraih juara 1 terbaik nasional dari 10 provinsi, pada babak grand final Dokter Kecil Mahir Gizi (DKMG) di Kota Malang, Jawa Timur.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Ansyar Sutiadi, menyambut haru capaian prestasi itu. Menurut Ansyar, ini sebagai bukti jika kualitas pendidikan di Kota Palu sudah merata dan memiliki daya saing, tidak ada lagi klasifikasi sekolah favorit dan non favorit, semua sekolah sudah sama. Terbukti sekolah di wilayah paling barat di Kota Palu, mampu tampil dan terbaik di tingkat nasional.
“Ini adalah bukti, bahwa pendidikan kita memiliki daya saing. Karya nyata seorang kepala sekolah yang peduli, kreatif dan inovatif serta mampu mengangkat kualitas sekolah yang berada di wilayah paling barat Kota Palu, bukti dari pengembangan bakat dan potensi peserta didik dengan proses yang benar menghasilkan prestasi yang luar biasa, sekolah kecil berprestasi nasional,” ujar Ansyar Sutiadi, Rabu (13/2/2019).
Sementara itu, Kepala SD Inpres Watusampu, Arham, mengaku tidak mampu menahan air mata saat nama sekolahnya disebut sebagai juara 1 terbaik nasional dari 10 provinsi pada lomba Dokter Kecil Mahir Gizi (DKMG), Minggu (10/2/2019) malam.
Hal ini kata dia, mengingat masih ada sembilan provinsi perwakilan kepulauan yang lainnya, juga memberikan penampilan yang cukup maksimal. Selain itu juga, sebagai sekolah kecil yang terletak paling barat di Kota Palu, tampil di tingkat nasional sudah cukup membanggakan.
“Keberuntungan yang berpihak ke SD Inpres Watusampu sebagai juara 1 tingkat nasional, sungguh sebagai anugerah bagi Kota Palu, dalam hal ini Disdikbud Kota Palu, terkhusus keluarga besar SD Inpres Watusampu. Terlebih, Kota Palu baru saja dilanda musibah, rasa trauma bagi guru, orang tua, termasuk anak-anak masih begitu terasa. Ini adalah hadiah yang luar biasa bagi kami, terkhusus bagi anak-anak kami yang tampil luar biasa Arga Prasetyo, Kesya Menix, Yuni Anggraini, Moh Rizik dan pembinanya,” ujar Arham.
Namun di sisi lain kata dia, musibah ini yang mengilhami tema yang mereka tampilkan di kegiatan tersebut yakni Penerapan Asupan Gizi selama berada di tenda pengungsian dan truma healing, yang memberikan motivasi kepada peserta didik lain, untuk tetap semangat ditengah duka menimpa mereka. Para ssiwa kata dia, harus tetap ke sekolah dengan asupan gizi yang cukup.
Sebenarnya tahapan seleksi kegiatan ini sudah berlangsung sejak Agustus hingga Desember 2018, dengan melibatkan 400 sekolah se Indonesia. Masing-masing diambil dua siswa sekolah di setiap kepulauan, untuk Sulawesi terpilih SD Inpres Watusampu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, dan salah satu sekolah dasar di Kota Makassar.
“Semua usaha kami terjawab dengan hadia yang manis, SD Inpres Watusampu Kota Palu memboyong dua juara yaitu juara 1 terbaik pulau Sulawesi dan juara 1 terbaik tingkat nasional,” tutupnya. UTM