BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Selama pendemi Covid-19 seluruh sekolah terpaksa diliburkan, guna mencegah penyebarannya. Hal tersebut membuat pemerintah terpaksa membuat program pendidikan berbasis dalam jaringan (daring) untuk bisa diterapkan oleh sekolah dalam memberikan pelajaran kepada para siswanya.
Hanya saja proses pendidikan secara daring tidak semuanya berjalan dengan lancar terutama ditingkat sekolah dasar (SD). Selain mereka masih perlu belajar menggunakan jaringan mereka juga kebanyakan belum memiliki HP Android. Jadi jika dirata-ratakan murid SD yang mengikuti pembelajaran daring hanya mencapai 50 persen.
Salah satu sekolah di Kota Palu yaitu SDN 22 Palu, Kelurahan Besusu Tengah mengakui bahwa saat ini memang murid tingkat SD masih kesulitan untuk menerapkan pendidikan daring.
“Walaupun sekolah masih kesulitan menerapkan pendidikan daring tetapi kami juga memiliki strategi khusus untuk menyiasati kendala tersebut. Kami mengimbau kepada para guru untuk bisa kreatif yaitu dengan menghubungi para orang tua mereka untuk mengambil tugas di sekolah. Setelah itu mereka kembali mengantarkan tugas tersebut kepada para guru mereka masing-masing,” kata Kepala SDN 22 Palu, Djubaedah, Rabu (27/5/2020).
Selama pandemi ada dua metode pembelajaran yang diterapkan sekolah yaitu dengan daring maupun datang langsung ke sekolah. Sehingga murid yang sudah bisa aktif mengikuti pembelajaran daring tidak perlu lagi datang ke sekolah untuk mengambil tugas. Tetapi para murid yang tidak aktif mengikuti daring wajib datang ke sekolah diwakili oleh orang tua untuk mengambil tugas yang disiapkan oleh guru masing-masing.
“Dengan adanya kendala menerapkan pendidikan daring maka kami juga mewajibkan seluruh guru untuk aktif ke sekolah. Mereka juga biasanya hanya menitipkan tugas di sekolah untuk diberikan kepada para orang tua murid. Makanya proses pendidikan kami cukup lancar karena seluruh orang tua dan guru masih aktif mengikuti proses pendidikan yang diberikan oleh sekolah,” terangnya.
Selain itu, seluruh guru wajib meminta nomor Hp orang tua murid masing-masing khususnya para wali kelas. Dengan adanya nomor kontak mereka bisa lebih mudah untuk menghubungi para murid untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. UTM