TALISE, MERCUSUAR – SDN 1 Talise hingga kini ternyata masih kekurangan berbagai fasilitas sekolah, khususnya meja dan bangku yang digunakan oleh para murid untuk belajar. Parahnya lagi, hingga kini pemerintah belum memberikan berbagai bantuan meja dan bangku yang akan digunakan untuk belajar murid.
Kepala SDN I Talise, Yanti mengatakan, hingga saat ini, sekolah masih banyak mengalami kekurangan meja dan bangku untuk belajar.
“Memang sekolah ini baru selesai dikerjakan, tetapi muridnya sudah ada karena pindah dari sekolah sebelumnya. Hanya saja pada saat peresmian, mereka belum menyiapkan mobiler untuk menunjang pembelajaran murid. Sebenarnya pihak PUPR sejak 8 Juli 2024, sudah menjanjikan dengan sejumlah persyaratan yang harus dilengkapi pihak sekolah, hanya belum terealisasi, padahal itu merupakan kebutuhan yang mendesak,” katanya, Kamis (11/7/2024).
Padahal setelah menempati gedung baru, usai direlokasi di Bukit Jabal Nur Talise, sebelumnya gedung sekolah ini berada di Jalan Komodo ini telah dijanjikan semua mobiler sudah lengkap saat menempati gedung baru. Namun ini sudah lewat beberapa hari dari tanggal yang dijanjikan, yakni 8 Juli 2024, tapi tak kunjung juga diadakan.
“Kami ini sangat resah, karena mobiler ini merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Namun sampai saat ini belum terpenuhi dan belum ada juga konfirmasi dari pihak PUPR,” jelas Yanti.
Tak tahan melihat kondisi seperti itu, namun apa boleh buat, pihak guru tetap menjalankan aktivitas seperti bisa meskipun ada siswa yang duduk di lantai.
“Kami tetap menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM), meskipun dengan fasilitas apa adanya. Hal itu kewajiban kami sebagai guru, bertanggung jawab ke orang tua murid, di mana kami wajib mengajar anak anaknya,” terangnya.
Sebelum pindah di gedung baru, pihaknya berusaha untuk meyakinkan dan menjaga kepercayaan orang tua murid, yang memperjuangkan untuk pindah ke gedung baru SDN 1 Talise Valangguni ini. Atas buah kesabaran kepsek bersama para guru tersebut, pihaknya tetap yakin PUPR akan menepati janjinya menyediakan mobiler sekolah. UTM