Sebentar Lagi Bursa Efek Hadir di Palu

FAHMI AMIRULLAH

PALU, MERCUSUAR-  Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Makassar, Fahmin Amirullah mengatakan sebentar lagi Kota Palu akan memiliki kantor galeri efek. Pendirian kantor perwakilan bursa efek di ibu kota Sulteng sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan literasi tentang pasar modal kepada masyarakat di daerah ini.

“Insya Allah pada semester kedua tahun ini kami akan launching kantor  di Kota Palu, sekarang tahap renovasi kantor,” kata Fahmin dalam kegiatan Training of Trainer (ToT) Industri Jasa Keuangan bagi wartawan di The Sya Regency, Selasa (24/7/2018). Kegiatan ini dilaksanakan Otoritas Jasa Keuangan  (OJK) Sulteng bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulteng.

Menurut Fahmin, masyarakat Sulteng yang sudah melakukan transaksi di bursa saham atau pasar modal berjumlah 1.526 orang, dengan 1.336 rekening di antaranya aktif. Jumlah ini masih kurang dari satu persen penduduk Sulteng yang mengenal pasar modal.

Jika jumlah penduduk Sulteng saat ini 3.222.241 jiwa, setidak-tidaknya yang mengenal pasar modal adalah 32 ribu jiwa atau 1 persen penduduk.

Padahal, saat ini OJK dan BEI telah menurunkan saham mininum pembukaan rekening efek, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat. Jika dulu, saham minimun harus Rp100 juta misalnya, saat ini cukup dengan Rp100 ribu sudah bisa buka rekening efek lalu kemudian bertransaksi di pasar modal.

Kemudahan lain adalah kepemilikan saham. “Dulu satu lot sama dengan 500 lembar saham, sekarang 100 lembar saham, sehingga modal awal makin sedikit,” katanya.  Pendeknya, secara proyeksi, pasar modal saat ini sangat berpihak kepada investor kecil.

Diharapkan dengan adanya kantor galeri bursa efek di Palu nantinya akan turut meningkatkan tingkat literasi dan inklusi masyarakat terhadap pasar modal.

Diakuin Fahmin, sektor usaha pasar modal merupakan sektor yang tingkat literasi dan inklusinya terendah dibanding sektor lainnya karena pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait sektor jasa keuangan ini masih minim. OJK selaku pengawas pasar modal terus mendorong agar keberadaan pasar modal menjadi alternatif pembiayaan bagi masyarakat.

“Pengawas pasar modal di Palu sudah ada tetapi institusi industri saham belum beroperasi sehingga diperlukan pendirian perusahaan sekuritas,” ujarnya.

Dijelaskan Fahmin, pasar modal adalah mekanisme yang mempertemukan perusahaan memerlukan dana (emiten) untuk kepentingan ekspansi (pengembangan) usahanya dengan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan mau melakukan investasi. Investasi adalah kegiatan membeli produk keuangan dengan harapan mendapatkan nilai jual yang lebih tinggi dan bagi hasil pada mendatang. Investasinya berupa saham sebagai tanda bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.

Kegiatan jual beli saham dilaksanakan Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana BEI adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek. HAI/DAR

Pos terkait