Sekjen WATANNAS Bahas Visi Maritim Indonesia di Untad

IMG_20220328_142354-53097724

PALU, MERCUSUAR – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Ketahanan Nasional (WATANNAS), Laksdya TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos, S.H, M.H, M.Tr, dalam kunjungan kerja dalam negeri (KKDN) ke Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (28/3/2022), menyempatkan diri memberikan kuliah umum di Universitas Tadulako (Untad). 

Kuliah umum tersebut dilaksanakan di Aula Fakultas Kedokteran Untad. Kuliah umum ini dihadiri oleh segenap sivitas akademika Untad dan tim dari WATANNAS. 

Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP, dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Sekjen WATANNAS di Untad kali ini, akan membahas mengenai keamanan dan ketahanan, merupakan hal yang strategis bagi bangsa. 

Sasaran kuliah umum ini adalah anak muda, karena anak muda adalah generasi pelanjut, yang akan menjadikan negara ini sebagai negara yang kuat dalam bingkai NKRI. Hal ini kata dia menjadi sangat strategis, karena mahasiswa sebagai generasi muda, membutuhkan kesadaran bahwa NKRI adalah sesuatu yang mutlak dijaga keberlangsungannya. 

“Kami juga telah membentuk Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio Akademik (DEPSA), untuk menekankan kepada mahasiswa, pentingnya menangkal radikalisme. Ratusan mahasiswa telah kami latih di pusat pengembangan ini, agar sivitas akademika kita tidak terpapar radikalisme,” ujarnya. 

Sekjen WATANNAS, Laksdya TNI Harjo Susmoro, menyampaikan pemaparan mengenai Strategi Keamanan Nasional Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia. Kata dia, dengan kenyataan bahwa Indonesia terdiri dari 17.504 pulau dan 108.000 km garis pantai, sudah sewajarnya Indonesia menetapkan kebijakan kelautan, dengan visi sebagai poros maritim dunia. 

Lanjutnya, ada lima pilar untuk mewujudkan visi tersebut, yakni membangun kembali budaya maritim, menjaga dan mengelola sumber daya laut, prioritas pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim, diplomasi maritim, serta kewajiban untuk membangun kekuatan maritim. 

Dalam mendukung upaya mewujudkan visi ini, perguruan tinggi kata dia memiliki peran vital, dalam hal pembentukan karakter bangsa lewat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Hal ini penting, dalam upaya menangkal ancaman seperti radikalisme, konflik, terorisme, separatisme, bencana alam, dan kejahatan lintas negara. Untuk itu, pembentukan karakter bangsa diperlukan, untuk menjaga stabilitas keamanan nasional, demi terwujudnya visi sebagai poros maritim dunia. JEF

 

Pos terkait