Sekkot: Bantuan Dibagi Menjadi Dua

pemkot soal bantuan

TANAMODINDI, MERCUSUAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu Kembali mengirimkan bantuan logistik kebutuhan pokok bagi korban bencana gempa di Sulawesi Barat (Sulbar). Pada rapat persiapan, Selasa (19/1/2021), Sekretaris Kota (Sekkot) Palu Asri Sawayah menegaskan, bahwa bantuan nantinya akan dibagi menjadi dua wilayah, masing-masing untuk distribusi ke Kabupaten Majene dan Mamuju.

“Kita lihat lagi total logistik yang terkumpul, tapi yang pastinya logistic bantuan harus dibagi menjadi dua, untuk dua lokasi yakni Mamuju dan Majene,” ujar Sekkot.

Sebelumnya empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Palu telah berangkat bersama sejumlah relawan dan logistik bantuan yakni tim evakuasi dari TRC BPBD dan Damkar Palu. Bahkan, saat ini Dinas Sosial (Dinsos) Palu telah membuka dapur umum di Stadion Manakkara Mamuju yang menyiapkan 2000 bungkus nasi setiap harinya.

Melalui Bagian Kesra Setda Palu, sumbangan dikumpulkan untuk diantarkan pada hari ini, Rabu (20/1/2021). Pengiriman bantuan logistik ini akan dilepas paling lambat pukul 08.00 wita dari halaman Kantor Wali Kota Palu, untuk rombongan pejabat yang dipimpin Wali Kota Palu Hidayat akan menyusul usai rapat Pansus di DPRD Palu dan bertemu rombongan di Desa Tarailu Kabupaten Mamuju.

“Logistik kita lepas secara resmi pukul 08.00 pagi dari halaman kantor wali kota, sedangkan rombongan kemungkinan menyusul karena masih harus mengikuti rapat paripurna di DPRD Palu,” kata Asri.

Dalam rapat tersebut, masing-masing pimpinan OPD memastikan telah menggalang donasi untuk kepentingan bantuan bencana ini. Rapat ini juga sekaligus menginventarisir jumlah bantuan dari seluruh OPD, termasuk kekuatan armada yang akan digunakan mengangkut logistik.

Perjalanan menuju Sulbar menurut Kepala Dinas Perhubungan Palu, M Arif Lamakarate paling lambat bisa ditempuh dengan waktu 12 jam, terlebih saat ini terdapat satu ruas jalan yang sedang dilakukan peningkatan.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Palu, Singgih B. Prasetyo menjelaskan, rombongan perlu mengantisipasi kesediaan penginapan saat tiba di Sulbar. Singgih juga meminta rombongan pengangkut logistik nantinya perlu mendapat pengawalan aparat kepolisian untuk mengantisipasi penjarahan. ABS

Pos terkait