TANAMODINDI, MERCUSUAR- Plh Sekretaris Kota (Sekkot) Palu, Imran Lataha membuka acara workshop II/konsultasi publik penyusunan KajianLingkungan Hidup dan Strategis (KLHS) perubahan RPJMD Kota Palu tahun 2016-2021, yang dilaksanakan di ruang rapat Bantaya kantor Setda Palu, Jumat (23/08/2019).
Imran Pemerintah Kota Palu, kedepan mewajibkan setiap pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan bernuansa mitigasi bencana sebagai upaya mengurangi dampak dan risiko bencana jika sewaktu-waktu terjadi lagi.
“Pembangunan berbasis mitigasi bencana dimaksudkan guna memberikan rasa aman bagi masyarakat dari ancaman bencana,”ujarnya
Pemkot lanjutnya, kedepan terus berupaya menguatkan kualitas perencanaan pascagempa, tsunami dan likuefaksi dengan maksud agar antisipasi kebencanaan dapat dilakukan sejak dini. Menurutnya, tantangan terbesar yang dihadapi Kota Palu perlunya proses perencanaan pembangunan yang mengintegrasikan semua aspek baik secara ekonomi, sosial, budaya, lingkungan maupun pertahanan dan keamanan.
“Hal ini dimaksudkan agar dapat tercapai dan terakomodasi semua kepentingan dalam prinsip keberlanjutan dan tangguh mitigasi kebencanaan,”ujar Imran.
Ia menjelaskan, pembangunan bernuansa mitigasi bencana sangat terkait dengan upaya penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ke depan, sehingga dapat terwujud skenario rencana pembangunan Kota Palu yang lebih berkelanjutan.
“Pemkot menginginkan agar semua pihak dapat bersinergi dan berpadu dalam proses penyusunan KLHS dan dokumen perubahan RPJMD Kota Palu 2016-2021,”katanya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, Ridwan Karim serta Akademisi, Moh Nur Sangadji dan sejumlah tim pendamping dan akademisi lainnya dan pihak Bappeda Kota Palu serta stakeholder lainnya. ABS