PALU, MERCUSUAR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Ansyar Sutiadi, meminta kepada sekolah untuk memperbanyak melaksanakan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) terutama bagi sekolah yang baru pertama kali melaksanakan UNBK.
Memastikan koneksitas jaringan bagus, memerlukan seluruh unit komputer yang digunakan beroperasi dengan baik. “Saya berharap, memperbanyak simulasi mandiri, dengan itu bisa menjadi bahan evaluasi, apa lagi yang perlu diperbaiki, jangan sampai di hari pelaksanaan timbul masalah,”harap Ansyar Sutiadi, Kamis (28/3).
Mengingat, sekolah tersebut masih dinilai minim pengalaman, baik peserta didik maupun para gurunya. Sehingga masih banyak yang perlu dipelajari, termasuk koneksitas jaringan.
Saat ini, sebanyak 19 SMP Negeri dari 22 SMP Negeri dipastikan menjadi penyelenggara UNBK mandiri, sementara SMP Swasta sebanyak 14 sekolah. Dengan jumlah keseluruhan peserta UNBK 4.195 peserta dari 7.085 total peserta Ujian Nasional, sisanya menjadi peserta UNKP.
Ansyar menargetkan di tahun 2020, seluruh SMP Negeri di Kota Palu sudah dapat menjadi penyelenggara UNBK Mandiri. Mengingat pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Palu terus memberikan perhatian yang serius terkait fasilitas pendidikan termasuk di dalamnya fasilitas komputer.
Salah satu penyebab masih ada SMP Negeri yang belum bisa menjadi penyelenggara UNBK tahun ini adalah rusaknya ruangan komputer akibat gempa bumi tanggal 28 September 2018.
“SMPN 3 Palu, tidak bisa menjadi penyelenggara disebabkan dua ruangan yang disediakan sebagai ruang komputer rusak berat, akibat gempa bumi 7,4 SR tanggal 28 September 2018 silam,”tutupnya.UTM