TONDO, MERCUSUAR – Sejumlah sekolah meminta agar sistem zonasi masih dipertahankan. Salah satu sekolah pendukung sistem zonasi yaitu SMPN 19 Palu.
Pihak sekolah menilai, zonasi merupakan salah satu solusi yang tepat untuk pemerataan mutu pendidikan di Kota Palu. Menurut mereka, penerapan sistem zonasi di Kota Palu memberikan kesempatan bagi sekolah kecil untuk berkembang.
“Dengan adanya sistem zonasi ini, saya sangat senang dan saya yakin kalau tidak ada sistem zonasi, SMPN 19 Palu, SMPN 12 Palu, dan beberapa sekolah lainnya, pasti akan kekurangan siswa. Makanya saya mohon agar ada ketegasan dari para kepala sekolah, untuk menegakan aturan tersebut. Inikan program pemerintah, jadi harus didukung, terutama pada pelaksanaan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru, Red) tahun 2019 ini,” kata Kepala SMPN 19 Palu, Ilman Usman.
Ia menambahkan, jika semua Kepala SMPN se Kota Palu tegas dan berkomitmen menjalankan aturan pada PPDB tahun 2019 ini, maka dirinya yakin, tidak akan ada sekolah yang kekurangan peserta didik seperti PPDB tahun 2018. Menurutnya, PPDB tahun 2018 terkesan masih sangat longgar, masih banyak kepala sekolah yang tidak tegas menjalankan aturan.
Dia menambahkan, hal ini menjadi problem dalam pelaksanaan PPDB tahun 2018. Dirinya berharap agar seluruh kepala sekolah tegas menjalankan aturan. Sehingga, tujuan dari penerapan sistem zonasi dapat terwujud, yaitu pemerataan kualitas dan mutu pendidikan di Kota Palu.
“Saya bersyukur dengan diterapkannya sistem zonasi ini. Untuk saya juga berharap agar Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, bisa lebih tegas untuk menerapkan sistem zonasi di Kota Palu. Dengan zonasi ini, kami sangat diuntungkan, sebab kalau tidak, siswa kami ini pasti sudah banyak yang pindah ke sekolah-sekolah yang besar, apalagi jika nilai jual sekolah tidak ada. Untuk itu dengan adanya aturan ini memberikan semangat yang tinggi kepada kami untuk bekerja makasimal untuk memajukan sekolah,” katanya. UTM
