PALU, MERCUSUAR – Penerapan pendidikan mitigasi bencana sangat penting untuk diajarkan di sekolah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu sudah mengambil langkah maju terkait hal itu, mengawalinya dengan peluncuran buku panduan dan bahan pembelajaran mitigasi bencana alam berbasis kearifan lokal terintegrasi dalam kurikulum 2013.
Seharusnya upaya untuk mengedukasi masyarakat Kota Palu terhadap bencana juga mesti dilakukan oleh dinas atau instansi terkait, salah satunya Badan Penangulangan Bencana Daerah Kota Palu, sehingga upaya penanganan bencana dapat dilakukan sebelum bencana itu datang, tidak sebaliknya.
Wakil Kepala SMP Labschool Palu, Rudy, angkat bicara terkait pentingnya mitigasi bencana untuk diterapkan. Dia mengatakan, penanganan bencana seharusnya dilakukan sebelum bencana itu datang, salah satunya dengan mengedukasi masyarakat Kota Palu terkait mitigasi bencana, baik ditingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, sampai Sekolah Menengah Atas.
Namun, kata dia, seharusnya instansi terkait dapat menjadi penggerak dalam mengedukasi masyarakat terkait bencana. Dirinya sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, dalam penanganan bencana dalam bentuk edukasi di sekolah.
“Tetapi, sekali lagi semua instansi terkait seharusnya menjadi motor penggerak dalam upaya ini. Kalau bisa badan yang memiliki peran andil di mitigasi bencana juga berperan misalnya BPBD Kota Palu, kalau bisa bikin program kerja membentuk Satgas penangulangan bencana di sekolah masing-masing, supaya penanganan bencana di Kota Palu ini betul-betul terstruktur,” tuturnya, Kamis (2/8/2019).
Lebih lanjut, menyelesaikan suatu persoalan harus membangun sinergitas antar pihak terkait agar dapat bekerjasama menghadapai persoalan tersebut. Sebab, dengan bekerjasama persoalan yang dihadapi akan lebih mudah untuk diselesaikan.
Salah satu contohnya adalah penanganan penyalagunaan narkoba di lingkungan pendidikan Kota Palu, Disdikbud Palu bekerjasama dengan BNN Kota Palu membentuk satgas di sekolah. “Untuk mencegah penyebaran narkoba di Kota Palu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu berkolaborasi membentuk Satgas anti narkoba di masing-masing sekolah. Masa narkoba bisa dibuatakan Satgasnya, sementara untuk penanganan bencana tidak bisa dibuatkan Satgasnya, padahal ini sangat penting juga,”ucapnya.
Dia berharap, agar kedepannya instansi terkait yang memiliki fungsi terhadap penanganan bencana bisa lebih aktif lagi, tidak hanya aktif ketika bencana datang, tetapi sebelum bencana datang. Salah satunya dengan melakukan kunjungan kesekolah dan melakukan simulasi-simulasi kebencanaan di sekolah.UTM