BESUSU BARAT, MERCUSUAR- Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi dalam pelaksanaan selama Operasi Ketupat Tinombala 2019, bahwa kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi
|
sebanyak 40 kasus, korban meninggal dunia 11 orang, luka berat 23 orang, luka ringan 34 orang dan kerugian materiil sebanyak Rp. 144.400.000. Dibanding tahun 2018 telah terjadi sebanyak 72 kasus yang berarti adanya penurunan sebanyak 32 kasus atau turun 44,44 persen.
Operasi ketupat tahun 2019 telah diselenggarakan secara serentak di seluruh indonesia termasuk Polda Sulawesi Tengah dengan sandi operasi “Operasi Ketupat Tinombala Tahun 2019” yang diselenggarakan selama 13 hari mulai 29 Mei sampai dengan 10 Juni 2019.
Dalam operasi ini, Polda Sulteng telah melibatkan sebanyak 1.345 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya di seluruh jajaran Polda Sulawesi Tengah, dengan jumlah pos pengamanan sebanyak 59 lokasi dan pos pelayanan sebanyak 25 lokasi.
Bertindak selaku pimpinan apel Konsolidasi Ops Ketupat Tinombala 2019 dan Apel persiapan pengamanan dalam rangka sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), Danrem 132/Tadulako dan Irwasda Polda Sulteng.
Dalam sambutannya Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf. Agus Sasmita membacakan amanat Kapolda Sulteng diantaranya keberhasilan Polda Sulteng beserta Stakeholders dalam melaksanakan operasi dengan baik,aman dan lancar.
Selama pelaksanaan operasi ketupat tinombala 2019 juga telah dilakukan serangkaian kegiatan dan langkah-langkah diantaranya, menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di seluruh Sulawesi Tengah. Secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.
Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait, sehingga upaya penimbunan oleh kelompok kartel / mafia pangan, maupun perilaku negatif lainnya yang mencoba menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan, dapat diantisipasi dengan baik.
Selain itu, pengamanan dan kelancaran serta keselamatan arus mudik dan arus balik di wilayah Sulteng. “Saya telah memberikan penekanan kepada
|
seluruh personel yang bertugas dilapangan baik yang ada di pos pelayanan maupun pos pengamanan, agar benar-benar memberikan pelayanan, pengamanan dan pertolongan serta pemantauan secara cermat. berbagai strategi bertindak yang telah ditetapkan dan telah diikuti dengan baik sehingga arus mudik dan arus balik dapat berjalan dengan baik di seluruh Sulteng,” jelas Danrem, pada Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Tinombala, di Depan Mapolda Sulteng, belum lama ini. AMR/*