TANAMODINDI, MERCUSUAR -Pemerintah Kota (Pemkot) Palu membatasi aktivitas tempat hiburan malam (THM) selama Ramadan. Adapun untuk rumah/ kafe maupun restoran makan yang sebelumnya sempat terbatas pada siang hari, Ramadan kali ini dibolehkan dibuka, asalkan memakai tirai agar tidak terbuka secara transparan terbuka.
Keputusan penutupan THM tersebut tertuang dalam surat edaran nomor: 500.2.3.7/0643/Kesra/2024. Kebijakan ini mulai berlaku selama Ramadan 1445 H/2024 M. “Jadi sesuai dengan surat edaran, selama Ramadan dilakukan penutupan THM agar umat Islam dapat fokus beribadah dan tidak terganggu,” ungkap Plt. Kepala Kesra Palu, Basron, Jumat (8/3/2024).
Basron meminta agar pengelola THM dapat mematuhi surat edaran tersebut. Jika kedapatan, maka akan diberikan teguran hingga penyegelan tempat usaha dan tidak boleh ada spanduk menu makanan di depan tempat usaha, bila ada diminta untuk ditutup.
“Warung makan dan warkop tidak diperkenankan secara terang-terangan menjual pada siang hari selama Ramadan,”paparnya.
Kesra akan bersama Satpol PP serta Satgas Pancasila yang di kelurahan akan menyosialisasikan pengumuman sesuai surat edaran penutupan THM selama Ramadan. “Kalau ada melanggar kita koordinasi dengan penegak perda untuk memberikan teguran,”paparnya.
Selain THM, aktivitas musik-musik atau live musik selama Ramadan juga dibatasi, aktivitas tersebut dapat dilaksanakan usai Salat Taraweh pada pukul 21.30 wita, namun siang hari dilarang, khusus rumah makan maupun kafe-kafe diperbolehkan buka.
Adapun aturan untuk pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang musiman selama bulan suci Ramadan untuk tidak berjualan di trotoar, taman dan jalur hijau, kecuali ditempat yang sudah ditentukan serta diharapkan menjaga ketertiban umum, kebersihan dan keindahan lingkungan.Dia berharap pelaku usaha dan warga dapat mematuhi aturan tersebut. Sehingga di bulan Ramadan, proses ibadah bisa berjalan aman dan lancar. “Tentu aturan ini dimaksudkan agar selama Ramadan tidak ada gangguan sehingga kita bisa beribadah secara lancar,”ucapnya. ABS
