Seluruh Sekolah Intensifkan Program Jumat Berimtaq

HAELLL JUMAT

PALU, MERCUSUAR – Instruksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu tentang jumat berimtaq, mulai di maksimalkan oleh seluruh SD dan SMP di Kota Palu. Progam ini sangat baik dalam peningkatan pengetahuan para siswa dibidang pendidikan agama.

“Peserta didik tidak cukup hanya diperkenalkan dengan teknologi dan pengetahuan umum. Namun juga harus didekatkan dengan pendidikan dan nilai-nilai keagamaan sebagai modal masa depan,” ujar Ansyar, Jumat (6/9/2019).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Ansyar Sutiadi, mengatakan tujuan dari jumat berimtaq adalah bagian dari pola pendidikan karakter keagamaan untuk peserta didik.

Olehnya itu, untuk menghasilkan generasi unggul, tidak cukup hanya menguasai pengetahuan dan teknologi, namun juga harus bisa mengenal budaya serta memahami dengan baik agama mereka.

“Maka sejak dini para anak-anak kita, penting didekatkan dengan agama mereka masing-masing,” ujarnya.

Ansyar mengatakan, tiap hari jumat pagi di sejumlah sekolah di Kota Palu, berubah seperti pesantren. Lantunan ayat-ayat suci begitu saling bersahut-sahutan di halaman sekolah, maupun di masjid-masjid sekolah.

“Jumat berimtag adalah beriman dan bertagwa, itu tidak hanya berlaku bagi peserta didik beragama Islam, namun juga berlaku bagi peserta didik penganut agama sahabat, Kristen, Katolik, Budha, maupun Hindu, semua diberi ruang untuk mempelajari dan memperdalam agama mereka,” terangnya.

Seluruh sekolah setiap Jumat, mulai mengajak peserta didiknya sholat sunnah Dhuha berjamaah di halaman sekolah, diawali dengan mengambil air wudhu secara bergiliran dan antrian, hingga menuju halaman sekolah yang sebelumnya telah direntangkan karpet dan sajadah tempat sholat sunnah Dhuha berjamaah.

Begitupun dengan sekolah-sekolah lainnya, memanfaatkan peserta Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, untuk membimbing peserta didik di sekolah itu mengenal dan membaca huruf Ayat Suci Alquran. Bahkan ada juga yang memanfaatkan jumat pagi hari itu, dengan siraman rohani, peserta didik dikumpulkan dalam satu ruangan, seperti masjid, aula sekolah dan ada juga di lapangan sekolah, untuk mendengarkan ceramah agama atau pesan-pesan keagamaan yang dapat membangkitkan semangat peserta didik dalam mempelajari.UTM

Pos terkait