Sembako Subsidi GPM Diserbu Warga

BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di lapangan bola Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Besusu Barat, dengan mensubsidi beberapa bahan pokok (sembako) kebutuhan masyarakat selama Ramadan 2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulteng, Iskandar Nontji mengatakan, kegiatan yang berlangsung selama sehari ini, bertujuan untuk stabilisasi harga di tengah kenaikan sejumlah kebutuhan pokok.

Ia menjelaskan, GPM ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang terjangkau bagi masyarakat. 

“Ini terselenggara melalui kerja sama antara pemerintah dan produsen pangan. GPM berupaya menekan harga pangan dasar seperti beras, gula, minyak, bawang merah, bawang putih dan lain-lainnya,” jelasnya.

“Apalagi sebentar lagi di bulan puasa. Gerakan Pangan Murah untuk membantu masyarakat di hari besar keagamaan. Nanti jelang Lebaran pun kita laksanakan lagi, namun GPM ini masih ada beberapa kali lagi digelar,” ujarnya, Selasa (19/3/2023).

Melalui GPM ini kata Iskandar, pihaknya ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat mendapatkan pangan murah dan berkualitas, apalagi terdapat produk yang disubsidi pemerintah bersama Bulog dan toko retail modern yang buka lapak di GPM, seperti minyak goreng merek Minyakita tinggal Rp11.000 per liter, gula pasir merek Gulakita Rp13.500 per kg. Selain itu, stok beras SPHP yang disiapkan sebanyak 3 ton dengan harga Rp54.500 per 5 kg dan beras premium dengan harga subsidi Rp65.000 per 5 liter. Selain itu ada juga subsidi bawang merah dan bawang putih hingga cabai.

“Insya Allah harga beras akan segera turun, begitu panen raya digelar di beberapa daerah. Itu sekitar dua bulan mendatang,”ujar Iskandar.

Dengan program-program subsidi dan distribusi pangan murah, Gerakan Pangan Murah (GPM) berperan dalam memitigasi dampak kenaikan harga pangan, terutama di kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. 

“GPM bukan hanya sekadar solusi jangka pendek, tetapi juga berfokus pada pembangunan sistem pangan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan demikian, gerakan ini tidak hanya memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, tetapi juga menciptakan dasar yang kuat untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan di masa depan,” tambahnya. ABS

Pos terkait