Seminar Nasional Fakultas Hukum 2024, Kecerdasan Buatan dan Pembangunan Berkelanjutan

PALU, MERCUSUAR – Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad) akan menggelar Seminar Nasional dengan tema “Artificial Intelligence and Sustainable Development: Legal Challenges and Opportunities in the Digital Age”. Seminar ini bertujuan untuk membahas berbagai isu terkait kecerdasan buatan (AI) dan pembangunan berkelanjutan, termasuk tantangan hukum dan peluang yang muncul di era digital.

Dalam seminar ini, peserta akan mengidentifikasi berbagai tantangan yang berkaitan dengan tata kelola, etika profesi data, dan akuntabilitas AI. Selain itu, seminar juga akan menjajaki peran kerangka hukum dalam mendorong penggunaan teknologi AI yang etis dan adil.

Tujuan utama dari seminar nasional ini antara lain, pertama, mengidentifikasi tantangan dalam tata kelola dan etika profesi data, serta mencari peran hukum dalam penggunaan teknologi AI. Kedua, memfasilitasi diskusi antara ahli, akademisi, dan praktisi mengenai dampak AI terhadap hak asasi manusia, pasar tenaga kerja, dan keberlanjutan lingkungan. Ketiga, mengusulkan strategi bagi sistem hukum untuk beradaptasi dan mendukung inovasi, sambil memastikan kepatuhan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Peserta seminar ini akan terdiri dari akademisi hukum, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri dari sektor AI dan teknologi. Peneliti, mahasiswa, dan profesional di bidang hukum, teknologi, dan studi lingkungan juga diundang untuk berpartisipasi, bersama dengan perwakilan dari LSM dan organisasi internasional yang berfokus pada hak asasi manusia dan keberlanjutan. Keragaman perspektif ini diharapkan dapat mendorong dialog yang konstruktif mengenai tantangan hukum dan etika AI dalam mempromosikan pembangunan berkelanjutan.

Seminar ini akan dilaksanakan di Best Western Hotel Palu, Kamis (28/11/2024). Seminar ini akan menghadirkan narasumber terkemuka, antara lain Prof. Dr. H. Ahmad Ramli, SH, MH, FCB. Arb (Universitas Padjajaran), Prof. Dr. Febrian, SH, MS (Universitas Sriwijaya), Prof. Dr. Aswanto, SH, M.Si, DFM (Dewan Kehormatan Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia – MAHUPIKI), serta Dr. Edmon Makarim, S.Kom. SH, LLM (Universitas Indonesia).

Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan menemukan solusi dalam menghadapi tantangan terkait kecerdasan buatan dan pembangunan berkelanjutan. */JEF

Pos terkait